Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
???? #ACMilan celebrate winning their 14th Scudetto on May 1, 1994.
???? It was the same day that racing driver Ayrton Senna was killed in the San Marino Grand Prix.
❤️️???? pic.twitter.com/rGXKu6rkk2
— SempreMilan (@SempreMilanCom) March 24, 2020
Namun, armada Fabio Capello mengompensasi ketumpulan tersebut dengan pertahanan berlapis bak granit.
Trio Baresi, Paolo Maldini, dan Alessandro Costacurta di lini belakang dilindungi secara apik oleh Marcel Desailly sebagai jangkar.
Kolaborasi tangguh itu membuat Milan hanya kemasukan 15 gol sepanjang musim.
Modal ketangguhan tim diakui Allegri berandil krusial dalam kesuksesan menembus puncak klasemen.
Baca Juga: Man City Lebih Lembek 16 Kali Lipat Tanpa Rodri, Sudahlah Akui Saja Pep Guardiola Kangen Sosok Ini
Misi merebut gelar yang hilang sejak 2020 bukan lagi sesuatu yang jauh dari jangkauan.
"Pada momen-momen sulit, tim berubah menjadi sebuah blok batu granit," ujar Allegri kepada DAZN.
"Di ruang ganti, kami bahkan membicarakan bahwa kami memiliki ambisi untuk memenangi scudetto, tapi Anda harus mendapatkan hasil."
"Tak ada gunanya membahas apa yang akan terjadi, kami harus fokus pada apa yang sedang dihadapi," imbuh eks pelatih AC Milan.