Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hasil BWF World Tour Finals 2023 - Didukung Publik Hangzhou, Anthony Ginting Menang Dramatis Atas Unggulan Pertama Sekaligus Junior Kento Momota

By Nestri Y - Rabu, 13 Desember 2023 | 18:14 WIB
Anthony Sinisuka Ginting bersalaman dengan Kodai Naraoka (Jepang) usai pastikan kemenangan atas unggulan pertama tersebut pada laga perdana Penyisihan Grup A BWF World Tour Finals 2023 di Hangzhou Olympic Sports Centre, Hangzhou, China, Rabu (13/12/2023) (BADMINTON PHOTO/RAPHAEL SACHETAT)

BOLASPORT.COM - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting meraih kemenangan dramatis pada laga perdana penyisihan Grup A BWF World Tour Finals 2023 setelah comeback di momen krusial.

Petualangan Ginting dalam mengawali turnamen bergengsi penutup musim tersebut diwarnai laga alot melawan unggulan pertama, Kodai Naraoka (Jepang), Rabu (13/12/2023).

Bermain di Hangzhou Olympic Sports Centre, Hangzhou, China, Ginting menjalani laga rubber game yang cukup menguras fisik dan kesabaran.

Lapangan dengan slow condition yang membuat shuttlecock berat benar-benar menjadi ujian bagi permainan Ginting yang cenderung mengandalkan kecepatan dan serangan.

Pemain asal Cimahi, Jawa Barat tersebut harus menjalani pertarungan tiga gim dengan durasi 71 menit lamanya.

Dukungan dari publik Hangzhou, China turut mewarnai jalannya pertandingan Ginting hari ini.

Baca Juga: BWF World Tour Finals 2023 - Fajar/Rian Ogah Terlena meski Puncaki Klasemen Grup, 2 Musuh Alot Menunggu

Bermain meyakinkan pada awal gim pertama tidak berarti laga menjadi mudah.

Ginting yang sebenarnya langsung tampil in sempat menyajikan serangan-serangan menjanjikan yang membuat Naraoka kewalahan.

Namun setelah skornya disamakan 3-3, Ginting mulai goyah.

Ia mmebuat banyak kesalahan sendiri terutama dari pukulan-pukulannya baik smes maupun backhand yang membentur net. Ia kurang sabar mengeksekusi pengembalian lawan.

Bahkan Ginting sempat menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri ketika pukulan dia tidak terarah saat jauh melebar dari garis lapangan.

Ginting tertinggal hingga interval 7-11.

Dalam posisi enak menyerang pun, Ginting kalah dengan dirinya sendiri yang membuat kesalahan sepele, nettingnya tak sampai menyeberangi net walau pada saat itu Naraoka sudah out of position.

Kurang sabar dalam mengeksekusi reli panjang membuat Ginting makin tertinggal 7-13.

Ginting berusaha mengejar satu demi satu angka, tetapi kesalahan sendiri benar-benar menjadi musuh utamanya dibanding Naraoka.

Ia ketinggalan dengan gap skor jauh, 9-15.

Senar raket yang putus di timing yang tak tepat juga jadi penjegal Ginting menambah angka.

Smes kerasnya selalu mampu dikembalikan lawan. Pengamatan bola yang kurang akurat juga merugikan Ginting sendiri hingga ia semakin tertinggal 9-17. 

Jarak skor semakin jauh sampai 10-18, Ginting susah mengejar karena sulit mengendalikan angin, hingga menyerahkan gim pertama pada lawan dengan kekalahan telak 10-21.

Memasuki gim kedua, Ginting bak mengamuk. Tampil dengan lebih sabar tetapi tetap garang, ia berhasil meraup angka beruntun sampai unggul 7-0.

Giliran Naraoka sendiri yang tampak kesulitan mengendalikan laju angin di sisi lapangan yang sebelumnya ditempati Ginting. Semua pukulannya serba salah. Pertahanannya pun mudah ditembus Ginting.

Teriakan-teriakan dukungan publik Hangzhou, China kepada Ginting seolah makin membuat tunggal putra unggulan dua itu tampil ganas.

"Jinting jiayou, Jinting jiayou!" terus bergema di sana demi menyemangati Ginting yang mulai lengah dan terkunci di angka 8 sampai nyaris dikejar 5-8.

Seruan publik Negeri Tirai Bambu itu tidak sia-sia setelah servis lob Naraoka langsung disambar keras oleh Ginting dengan smes yang mengarah ke badan. Ginting akhirnya menambah keunggulan 9-5 sampai interval 11-5.

Berkali-kali Naraoka mulai cemas dan melihat ke arah pelatihnya, Yosuke Nakanishi, setelah kesulitan membaca arah serangan Ginting yang semakin unggul 13-5.

Diuntungkan dengan unforced error yang membanjiri raket Naraoka, Ginting berhasil unggul jauh 18-9. Memasuki poin krusial ini, Ginting lebih siap meladeni tempo cepat lawan dan meraih game point 20-10.

Tidak disia-siakan, kesempatan itu langsung dimanfaatkan Ginting setelah pengembalian lawan melebar dan membuat ia berhasil mengamankan gim kedua dengan 21-10.

Setelah balas-balasan dengan skor telak, pada gim ketiga, sisi lapangan Ginting kembali jadi yang terlemah. Ia kesulitan menyerang dan tertinggal jauh 3-7.

Berada di sisi lapangan yang sulit untuk mengontrol angin benar-benar membuat Ginting dalam posisi tak enak, ia masih ketinggalan 5-9.

Namun ia masih terus didukung riuhnya publik China yang banyak mengidolakan Ginting. Pemain besutan SGS PLN Bandung itu berusaha bangkit dan mengejar ketertinggalan satu per satu.

Sampai akhirnya Ginting mendekat 8-9 kemudian 9-10. Sayangnya, dropshotnya terlalu lemah dan membuat ia ketinggalan sementara pada interval 9-11.

Teriakan "Jinting jiayou Jinting jiayou!" masih terus bergema di Hangzhou Olympic Sports Centre.

Tetapi setelah interval, Ginting melakukan kesalahan elementer, dua kali pukulannya melebar, yang membuat posisinya semakin tertinggal 9-13.

Naraoka mempercepat tempo permainan, taktik itu berhasil dan membuat Ginting semakin ditinggal sampai 15-11.

Ginting semakin ketinggalan 12-17, tetapi di sinilah momen ajaib terjadi ketika ia berhasil meraih lima angka beruntun di poin kritis.

Dua kali skema Ginting memancing Naraoka ke arah forehand corner lalu diikuti dengan dropshot halus sukses membuat dia menambah angka hingga berbalik unggul. 17-18, lalu 19-18 hingga meraih match point 20-18.

Ginting akhirnya berhasil memenangi laga dengan skor akhir 10-21, 21-10, 21-18.

Baca Juga: BWF World Tour Finals 2023 - Termasuk Korban Apriyani/Rahayu, Deretan Unggulan Keok di Laga Pembuka

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P