Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Casey Stoner.
Para mantan juara dunia MotoGP itu memiliki pendapat yang sama, mereka sempat mengira bahwa Marquez tetap akan bertahan di Honda.
Keputusan berani Marquez pindah ke Gresini adalah bentuk rasa frustrasinya yang memuncak setelah buntu bersama Honda.
Sejak insiden cedera fatal di Jerez pada 2020, Marquez naik meja operasi empat kali dalam kurun waktu dua tahun.
Bongkar pasang pada lengan kanannya sudah mulai mempengaruhi ketahanan fisiknya dalam balapan, terutama saat melintasi tikungan kanan.
Baca Juga: Ternyata Lelucon dan Sandiwara Valentino Rossi Saat Aktif sebagai Pembalap Disiapkan Sahabatnya
Dalam kondisi fisik yang sedang tidak begitu baik, situasi Marquez semakin memburuk karena senjata andalannya RC213V malah melempem.
Pengembangannya tampak menjauh dari apa yang diinginkan Marquez hingga motor yang biasa dijuluki hanya dibuat untuk sang juara dunia delapan kali itu, malah menjadi bencana baginya. Makin sulit dikendalikan dan berisiko mengalami kecelakaan highside.
Casey Stoner pun yakin, bahwa faktor-faktor itulah yang membuat Marquez akhirnya memutuskan pergi dari Honda.
"Kembali dari cedera dan tidak pernah kembali ke performa semula adalah hal yang membuat frustrasi ketika Anda tidak yakin apakah itu karena Anda dan gaya berkendara Anda, atau karena tim dan motornya," kata Stoner.
"Dengan perubahan yang sedang dialaminya, dia sekarang ingin mencari tahu alasan dari itu semua dan berusaha kembali ke puncak," tutur juara dunia dua kali tersebut.