Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sponsor memiliki peran besar dalam keberlangsungan sebuah tim di kompetisi Liga 1.
Bila sponsor menarik diri, maka klub akan makin kesulitan untuk menutupi pengeluaran tim yang membengkak.
"Persija Jakarta juga ngomong kalau sponsor kabur, tiket penonton sulit, dan lain sebagainya," terang CEO PSIS Semarang itu.
"Kalau di PSIS Semarang sebetulnya sama."
"Kami sudah over budget (alias) terlalu banyak sebenarnya, tapi kami punya komitmen untuk selalu menyelesaikan kewajiban, cuma mungkin telat," lanjutnya.
Yoyok Sukawi pun mengakui tak akan membiarkan para pemain dan staf terlalu lama menunggu tanggal gajian.
Baca Juga: Uston Nawawi: Persebaya Bukan Hanya Bruno Moreira
"Tapi telatnya tidak sampai lama, tidak sebulan dua bulan."
"Kami pakai skema misal gajian tanggal 10, langsung lunas di depan, sekarang kami cicil," tambah Yoyok Sukawi.
Yoyok Sukawi menjelaskan alasan mengapa PSIS Semarang melakukan skema cicilan untuk membayar gaji pemain.
"Mengapa kami cicil?" ujar Yoyok.
"Karena PSIS Semarang usaha kami butuh waktu untuk berputar menghasilkan uang."
"Apalagi sekarang dollar melejit, itu berantakan semuanya."
"Tapi tidak usah khawatir, PSIS Semarang masih bisa bertahan," ujar Yoyok.