Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Sementara itu, China dan Korea Selatan menunjukkan kemajuan besar. Kami tidak melakukannya dengan baik," katanya.
Jepang hanya meraih satu gelar Super 1000 yakni Malaysia Open tahun lalu melalui Akane Yamaguchi (tunggal putri).
Mereka pulang dengan tangan kosong dari turnamen Super 1000 lainnya, All England, China Open, dan Indonesia Open.
Jepang juga tidak memiliki pemenang pada Kejuaraan Dunia di Kopenhagen, Asian Games, dan BWF World Tour Finals 2023.
Meski para pemainnya berhasil meraih gelar Super 750 dan konsisten melaju ke babak semifinal atau final, prestasi tersebut dinilai di bawah standar mereka.
"Mudah-mudahan, segala sesuatunya akan membaik dimulai dengan Malaysia Olimpiade di sini," ucap peraih medali emas ganda putra pada Olimpiade Barcelona 1992 itu.
Jepang telah berkembang dari negara kecil menjadi pemenang gelar besar di bawah bimbingan Park selama bertahun-tahun.
Olimpiade Paris 2024 mungkin bisa menjadi yang terakhir baginya.
Jepang meraih emas Olimpiade pertamanya melalui pasangan ganda putri, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi pada Olimpiade Rio 2016.
Medali lainnya juga mereka raih melalui tunggal putri Nozomi Okuhara (Olimpiade Rio 2016, perunggu), ganda putri Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa (Olimpiade London 2012, perak).
Baca Juga: Malaysia Open 2024 - Rexy Mainaky Sudah Geram, Ingin Juara Bukan Jadi Penonton di Kandang Sendiri
Ganda campuran Yuta Watanabe/Arisa Higashino menjadi penyumbang medali Olimpiade terakhir Jepang dengan raihan medali perunggu pada Olimpiade Tokyo 2020.