Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Jadi menurut saya, mesin ini pun pada dasarnya tidak buruk," ucap Dall'Igna.
"Anda tinggal memilih pemahaman dan pengaturan yang berbeda untuk karakteristik yang berbeda. Karena setiap konsep memiliki kelebihan dan kekurangan."
Benang merah dari pendapat Dall'Igna soal nasib Yamaha adalah karena mereka masih belum memaksimalkan konsep yang digunakan dengan maksimal. Sebab itu, hasilnya juga masih kalah.
"Tugas para insinyur adalah meminimalkan kekurangan dan memanfaatkan kelebihan (mesinnya) semaksimal mungkin," kata Dall'Igna.
"Para insinyur harus menemukan kompromi terbaik dari mesinnya. Mesin V4 memiliki lebih banyak kelebihan daripada kekurangan untuk digunakan di MotoGP. Oleh karena itu mesin tersebut jadi pilihan pertama."
"Jika saya harus memutuskan lagi, saya akan memilih V4 lagi. Tapi, Yamaha juga masih bisa menang dengan inline-4," ujarnya.
Baca Juga: Alasan Sang Legenda Sebut Marc Marquez Bisa Menangi Semua Balapan MotoGP 2024