Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Habisnya wakil Indonesia di babak perempat final Malaysia Open 2024 seolah menjadi awan gelap yang masih menyelimuti bulu tangkis Tanah Air dalam memasuki tahun krusial.
Tahun baru 2024 langsung menyajikan ujian berat untuk bulu tangkis Indonesia lewat hasil miris yang terjadi pada Malaysia Open 2024.
Tidak ada satupun wakil Merah Putih yang mampu menembus babak semifinal turnamen bertaraf BWF World Tour Super 1000 tersebut.
Bahkan 9 dari 11 wakil yang berangkat, sudah kandas duluan di babak awal alias menelan kekalahan early exit.
Dua amunisi terakhir Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tidak bisa berbicara banyak saat sudah menyentuh fase delapan besar.
Gregoria tampil anti-klimaks saat menghadapi juara Olimpiade, Chen Yu Fei (China).
Kontras dengan penampilan heroiknya tahun lalu saat mampu menaklukkan Chen di final Kumamoto Masters 2023, kali ini Gregoria justru banjir error.
Entah apa yang terjadi, tetapi pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah itu banyak sekali melalukan kesalahan sendiri sejak gim pertama dimulai.
Baca Juga: Malaysia Open 2024 - Sesal 2 Ganda Putra Negeri Jiran Usai Gagal Jadi Penyelamat Wajah Tuan Rumah
Termasuk mengatasi pengembalian Chen yang sebenarnya tidak sulit pun juga diwarnai unforced error hingga kalah dua gim langsung 13-21, 17-21.
"Catatan terbesar ada di gim pertama, karena saya banyak melakukan kesalahan sendiri yang harusnya tidak saya lakukan," kata Gregoria menyesal usai laga, dikutip BolaSport.com dari pers rilis PBSI.
"Karena hal itu, di gim kedua Chen Yu Fei terlihat kepercayaan dirinya meningkat," ucap dia.
Penyesalan mendalam juga tak jauh berbeda dari yang dirasakan Fajar/Alfian.
Duo FajRi lagi-lagi harus takluk di hadapan pasangan nomor satu dunia asal China, Liang Wei Keng/Wang Chang.
Meski menang di gim pertama, Fajar/Rian kehilangan pola permainan mereka sendiri di pertengahan laga sampai berbalik tertekan dan kandas 21-16, 17-21, 18-21.
Mereka resmi jadi juara bertahan ketiga yang ikut gugur setelah dua lainnya yaitu Akane Yamaguchi (Jepang) dan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China) telah tersingkir.
"Kami kurang puas dengan hasilnya dan sisi luar permainannya," kata Fajar.
"Kami harus bisa lebih mengontrol emosi agar performa tetap stabil," katanya.
Sesal demi sesal tinggal kalimat semata.
Pada akhirnya, Indonesia harus gigit jari di awal tahun yang sejatinya merupakan tahun krusial karena Olimpiade Paris 2024 akan digelar.
Periode kualifikasi pun akan segera berakhir pada 28 April 2024 mendatang.
Namun, hasil nihil gelar masih saja menghantui bulu tangkis Indonesia yang terus meneror sejak beberapa bulan terakhir.
Jika dibandingkan, hasil pulang tanpa gelar jauh lebih banyak dibandingkan berhasil meraih kemenangan di beberapa turnamen pada tahun lalu.
Dan di awal tahun kompetisi baru ini, apalagi setelah jeda akhir tahun, seharusnya bisa menjadi start baik menyusul dibentuknya tim Ad Hoc oleh PBSI sebagai bentuk persiapan mereka menuju Paris 2024.
Label Indonesia sebagai raksasa bulu tangkis dunia pun kian tersamarkan jika hasil turnamen terus-terusan nihil gelar di ajang prestisius.
Padahal, sebelum Malaysia Open 2024, PBSI telah memastikan kesiapan para pemainnya.
"Persiapan baik dan bagus tinggal bagaimana nanti permainan di lapangan," tutur Rionny Mainaky saat itu, jelang turnamen bergulir.
"Saya minta ke anak-anak supaya tidak terlalu terbebani terutama untuk Fajar/Rian yang statusnya juara bertahan. Ini momentum untuk meraih start bagus di awal tahun," katanya.
"Saya menitikberatkan pada penambahan latihan fisik dan strategi di lapangan."
"Video analisis pertandingan juga saya ingatkan terus untuk anak-anak pelajari permainan sendiri dan lawan-lawan mereka," kata dia waktu itu.
Namun apa daya, seruan untuk mengawali start bagus di awal tahun tidak diikuti dengan prestasi manis.
Terlebih bila mengingat 9 dari romobongan 11 wakil Indonesia justru langsung kandas di babak-babak awal.
Sebuah hasil miris yang harus menjadi evaluasi dan catatan serius PBSI jelang Olimpiade Paris 2024.
Daftar Hasil Perjalanan Wakil Indonesia pada Malaysia Open 2024:
1. Babak 8 Besar
WS: Gregoria Mariska Tunjung (7) vs Chen Yu Fei (2): 13-21, 17-21
MD: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (5) vs Liang Wei Keng/Wang Chang (China/1): 21-16, 17-21, 18-21
2. Babak 16 Besar
MS: Anthony Sinisuka Ginting (4) vs Lu Guang Zu (China) 21-23, 23-25
MD: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs He Ji Ting/Ren Xiang Yu (China) 17-21, 7-15 (retired)
XD: Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati vs Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China/1) 18-21, 17-21
XD: Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja vs Seo Seung-jae/Chae Yu-jung (Korea Selatan/3) 12-21, 16-21
3. Babak 32 Besar
MS: Jonatan Christie (6) vs Kidambi Srikanth (India) 21-12, 18-21, 16-21
WS: Putri Kusuma Wardani vs Han Yue (China) 11-21, 13-21
MD: Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin vs Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark/4) 16-21, 10-21
MD: Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana vs Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) 18-21, 19-21
XD: Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari vs Mathias Thyrri/Amalie Magelund (Denmark) 17-21, 14-21