Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Liang Wang juga merupakan racikan baru Negeri Tirai Bambu yang berhasil setelah sempat menepi dari kompetisi internasional karena Covid-19.
Pasangan yang belum genap berusia dua tahun itu membayar kegagalan mereka di Malaysia Open tahun lalu setelah dikalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Setelah melakukan balas dendam dengan Fajar/Rian di perempat final, Liang/Wang melanjutkan performa kuat dengan mengalahkan mantan pasangan nomor satu lain di semifinal dan final.
Liang/Wang sendiri tidak memulai laga dengan baik karena kalah telak 9-21 pada gim pertama dari Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India).
Namun, kebangkitan Liang/Wang mampu merepotkan Rankireddy/Shetty di momen-momen kritis, termasuk setelah tertinggal pada interval gim terakhir.
Keunggulan telak dalam satu gim memang tak berarti mutlak sejak sistem poin reli di bulu tangkis modern membuat perubahan momentum bisa terjadi begitu cepat.
Di tunggal putri, kejadian serupa terjadi, kali ini lakon utamanya adalah sang Ratu Bulu Tangkis, An Se-young (Korea Selatan).
Datang dalam kondisi masih belum 100 persen pasca-cedera, An Se-young mampu membalikkan keadaan setelah kalah 10-21 dari Tai Tzu Ying pada gim pertama.
An Se-young pun melengkapi koleksi trofinya dari turnamen level Super 1000. Sebelumnya dia telah berhasil memenangi China Open, Indonesia Open, dan All England Open.
Pemain yang baru berusia 21 tahun itu bergabung dengan grup ekslusif penyapu bersih gelar di semua event Super 1000 sejak era BWF World Tour.