Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gol pertama itulah yang menjadi pondasi awal ketenarannya bersama tim Taeguk Warriors hingga mencetak 41 gol dalam 118 pertandingan.
"Ini adalah sesuatu yang istimewa." Itu adalah Piala Asia 2011," ujar Son seperti dikutip BolaSport.com dari laman resmi AFC.
"Itu adalah turnamen besar pertama saya dan kembali ke Qatar untuk Piala Asia, itu adalah sesuatu yang istimewa dan saya juga ingin menjadikannya acara yang spesial untuk diri saya sendiri dan negara kami."
"Ini akan menjadi perjalanan yang panjang, jadi kami hanya ingin fokus pertandingan demi pertandingan dan menjadikannya seistimewa mungkin," tutur Son.
Son sendiri menjadi bagian dari skuad arahan pelatih Cho Kwang-rae pada Piala Asia edisi 2011.
Baca Juga: BURSA TRANSFER - Real Madrid Ingin Kepastian, Kylian Mbappe Dapat 1 Tekanan
Hanya saja kala itu laju tim Negeri Gingseng harus sampai di babak empat besar usai kalah adu penalti dengan Jepang.
Prestasi terakhir Korea Selatan di Piala Asia adalah menjadi juara saat didapuk sebagai tuan rumah pada edisi 1960.
Itulah momen terakhir mereka menjuarai piala kontinental di Benua Asia tersebut.
"Anda tidak bisa membandingkan tim mana pun, 2011, 2015 atau 2019 dan 2023," ujar Son melanjutkan.
"Anda tidak bisa membandingkannya karena ini sepak bola, generasi berubah dan gaya sepak bola berubah dalam setahun."
"Kami mempunyai tim-tim yang fantastis dan pemain-pemain yang luar biasa dan bertalenta, tetapi ini semua tentang komitmen."
"Saya pikir kami memiliki tim yang luar biasa, tapi kami belum pernah memenangkan Piala Asia selama 64 tahun, jadi itu cukup lama."
"Kami hanya punya satu tujuan, yaitu menjadikannya istimewa dengan tim ini," ucap pemain nomor 7 Korea Selatan tersebut mengakhiri.