Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya memasukkannya (Jelena) dengan mempertimbangkan ketinggian blocking-nya tetapi itu tidak berhasil," ujar Abbondanza, dilansir dari Yonhap News Agency.
Pelatih yang pernah meraih sukses dengan Fenerbahce itu terlihat beberapa kali berbicara dengan Jelena sepanjang set ketiga.
Kebuntuan yang dialami dalam aspek umpan dan serangan membuat Abbondanza mencari solusi lain dari blok dan serangan balik di mana peran Jelena diharapkan.
Akan tetapi, taktik ini tidak berjalan maksimal.
Jelena mencetak 1 blok sukses. Ditambah 1 service ace dan 10 poin dari bola serangan (ratio sukses 37,04 persen), dia mencetek 12 poin.
Ini tidak jauh lebih baik dengan 8 poin yang dicetak Jelena (6 poin bola serangan dengan ratio sukses 20 persen) saat Pink Spiders menghadapi Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass.
Penurunan Jelena memberi beban ekstra kepada Kim Yeon-koung sebagai penyerang lainnya. KYK telah mengambil alih perolehan poin terbanyak di tim dari Jelena.
Tentu, situasi ini tidak bisa dibiarkan lebih lama. Lebih-lebih bagi Pink Spiders, yang berambisi menjadi juara setelah selalu menjadi runner-up di dua musim terakhir.
Tanda-tanda keluarnya Jelena makin terlihat saat Abbondanza tidak terlihat membela tetapi justru mengungkap kekurangan lainnya.
"Seperti yang bisa kalian lihat, dia tidak bermain dengan bagus. Itu bukan rahasia lagi, karena angka-angkanya menjadi bukti," ujar pelatih asal Italia itu.
"Kalau Anda tidak bisa bermain dengan bagus, saya bisa membantu. Tapi saya tidak berbuat apa-apa soal perilaku (yang buruk)."
Baca Juga: Jadwal Liga Voli Korea - Ujian Serangan Mega-Gia, Laga Menentukan Red Sparks Kontra Rival Senasib