Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam perebutan gelar, Bagnaia melakukannya di bawah tekanan ekstrem saat ia memenangkan kedua gelar juara dunia MotoGP pada balapan akhir musim.
Dan pebalap pabrikan Ducati itu mengharapkan hal ini dapat membantunya maju.
"Saya pikir kami bekerja dengan sangat baik dalam dua tahun terakhir dari sisi mental," ucap pembalap yang akrab disapa dengan Pecco itu.
"Saya pikir kami selalu kompetitif bahkan dalam situasi buruk. Kami tertinggal 91 poin turun pada 2022 dan tahun lalu setelah Barcelona saya mengalami cedera," ujar Bagnaia.
"Jadi, menurut saya ini akan banyak membantu kita untuk mengetahui potensi diri kita dan mengetahui bahwa kita selalu bisa memiliki potensi yang baik. Saya pikir ini adalah satu langkah lagi."
Meskipun sesi kualifikasi bukan masalah bagi Bagnaia pada awal 2023, hal itu menjadi masalah pada beberapa putaran di paruh kedua musim.
Hal itu, ditambah dengan performa brilian Martin, membantu pebalap Pramac itu mempertahankan tantangan serius untuk merebut gelar.
Tetapi, Bagnaia ingin menemukan performa lebih di area tersebut, yang bisa membuatnya semakin sulit dikalahkan.
Hal ini mengingat kemampuannya untuk menemukan lebih banyak performa di hari balapan dibandingkan kebanyakan pembalap lainnya.
"Saya ingin sedikit meningkatkan daya ledak seperti yang saya alami di awal musim, tetapi kemudian saya sedikit kehilangannya setelah Barcelona," aku murid Valentino Rossi dari Akademi VR46 itu.
"Tetapi saya tetap perlu mengambil langkah lebih jauh. Pembalap lain lebih kompetitif di area tersebut dan melakukan lebih sedikit kesalahan."
"Saya terjatuh tujuh kali musim lalu dan lima kali terjadi saat balapan."