Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dunia Balap Geger usai Lewis Hamilton OTW Gabung Ferrari, Mirip Valentino Rossi Saat Nekat Perkuat Ducati

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 2 Februari 2024 | 10:11 WIB
Lewis Hamilton (kiri), berbicara dengan Charles Leclerc setelah balapan Sprint F1 GP Amerika Serikat musim 2023. Keduanya akan menjadi rekan setim di Ferrari pada 2025. (CHANDAN KHANNA/AFP)

Tahun berikutnya, Hamilton menjadi pembalap termuda sekaligus pembalap berkulit hitam pertama yang menjadi juara dunia di ajang balap jet darat.

Pada 2013, Hamilton membuat perjudian dengan merapat ke Mercedes yang kesulitan untuk menembus barisan depan sejak membentuk tim sendiri tiga tahun sebelumnya.

Akan tetapi, Hamilton justru menjadi pembalap tersukses di F1 bersama Silver Arrow. Dia menyamai rekor Michael Schumacer dengan torehan tujuh gelar juara dunia.

Hamilton bahkan sudah begitu dekat dengan gelar juara dunia kedelapan pada musim 2021 andaikan balapan terakhir GP Abu Dhabi tak berakhir dengan kontroversi.

Malang bagi Hamilton, sejak saat itu Mercedes justru keteteran karena perubahan regulasi teknis yang terjadi pada tahun berikutnya.

Untuk pertama kalinya dalam karier Hamilton mengakhiri musim tanpa kemenangan.

Musim lalu pembalap berusia 39 tahun ini juga mengalami paceklik walau konsistensinya berbuah peringkat tiga besar di klasemen akhir.

Sementara itu, keputusan Hamilton untuk memperkuat Ferrari tentu menarik mengingat kondisi tim Kuda Jingkrak saat ini.

Mengawali era regulasi anyar dengan kuat, tim Kuda Jingkrak justru terjerembab karena sejumlah blunder membuat mereka kalah saing dengan Red Bull Racing.

Musim lalu Ferrari bahkan menutup musim di bawah Mercedes, yang transisinya juga tidak mulus, dalam klasemen konstruktor.