Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liga Voli Korea - Saingan Top Skor Megawati Diforsir, Sudah Tak Sanggup Lakukan 1 Teknik Menyerang

By Wahid Fahrur Annas - Jumat, 2 Februari 2024 | 17:45 WIB
Opposite Gwangju AI Peppers Savings Bank, Yaasmeen Bedart Ghani (kanan) sedang melepaskan spike keras pada pertandingan Liga Voli Korea (KOVO.CO.KR)

BOLASPORT.COM - Musim yang sulit bagi pemain asing asal Amerika Serikat, Yaasmeen Bedart Ghani yang bermain untuk Gwangju AI Peppers Savings Bank pada Liga Voli Korea 2023-2024.

Yaasmeen bersama timnya sudah menelan 18 kekalahan beruntun pada musim ini.

Dia juga selalu diandalkan oleh timnya sebagai juru gedor di lini serang.

Akan tetapi permainan bola voli tidak hanya dimainkan oleh satu pemain saja.

AI Peppers belum berhasil keluar dari rentetan kekalahan beruntun yang membuat para pemainnya tenggelam dalam rasa frustrasi.

Baca Juga: Liga Voli Korea - Efek Kapten Red Sparks, Megawati dkk Berpeluang Akhiri Paceklik Selama 4 Musim

Tak terbayangkan bagi Yaasmeen bahwa ia harus mengalami 18 kekalahan beruntun.

Padahal pada musim sebelumnya dia bermain dengan klub yang mentereng yakni Suwon Hyundai E&C Hillstate selama dua musim pada 2021-2022 dan 2022-2023.

Meskipun atlet berusia 27 tahun sudah dalam kondisi yang baik secara fisik usai sempat mengalami cedera.

"Saya dalam kondisi yang baik dan sehat," kata Yaasmeen dalam wawancara kepada MHNSports.

"Secara pribadi, saya sangat puas (dengan kondisi saya). Saya rasa saya pulih dengan lebih baik setelah beristirahat dengan cukup selama jeda All-Star," ujarnya.

Yaasmeen sendiri sempat mengikuti ajang perang bintang dan menjadi rekan setim pebola voli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi.

Keduanya juga bersaing dalam daftar top skor sementara di 10 besar.

Di luar itu, Yaasmeen masih mengharapkan tim bisa meraih kemenangan kembali usai pada laga pertama takluk dari Hyundai E&C Hillstate.

"Ini bukanlah musim yang mudah, dengan pasang surut. Saya pikir bagian tersulitnya adalah tidak melihat hasil dari usaha saya. Saya berharap hasilnya akan datang sesuai dengan kerja keras saya," ujar Yaasmeen.

Akan tetapi, Yaasmeen mengakui sudah mulai tidak sanggup untuk menggunakan 1 teknik andalannya ketika menyerang yaitu service spike atau jump service.

Pasalnya Yaasmeen mengalami cedera pada bagian punggungnya.

"Karena servis spike membutuhkan lebih banyak stamina, saya mengombinasikannya dengan floaters dengan tepat dan memperhatikan pengalokasian stamina," kata Yaasmeen.

Sebagai tambahan informasi, servis floaters adalah cara melakukan servis dengan memukul bola dengan mengambang sehingga tidak ada putaran atau tekanan untuk mempersulit lawan ketika menerimanya.

Baca Juga: Liga Voli Korea - Serangan Trio Red Sparks Bikin Babak Belur, Pelatih Paling Ekspresif Akui Menyesal

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P