Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Posisi Yamaha juga tak disangka malah kalah dari duet pabrikan Repsol Honda.
Joan Mir dan Luca Marini berhasil menempati peringkat keenam dan delapan. Meskipun Marini masih harus berjuang lebih keras karena catatan waktu lap terbaiknya melebihi 2 menit.
Terlepas dari itu, Managing Director Yamaha, Lin Jarvis sudah mengatakan pada sesi tes penggeledahan (Shakedown Test MotoGP) beberapa hari sebelumnya bahwa peningkatan dan perubahan Yamaha tidak akan bisa terlihat instan alias dalam waktu cepat.
Mereka telah mendatangkan mantan teknisi Ducati seperti Massimo Bartolini serta eks kru Ducati lainnya seperti Marco Nicotra.
Budaya kerja mereka pun diakui Quartararo sudah mulai bergaya Eropa dan tidak lagi terlalu konservatif atau kolot mengadopsi cara kerja Jepang yang saat ini agak tertinggal dengan Ducati dkk.
Namun Jarvis tetap mengingatkan bahwa proses ini butuh waktu.
"Dengan hadirnya duet baru kami di Yamaha, kami perlu recovery lagi. Tahun lalu adalah tahun yang sulit bagi kami," kata Lin Jarvis saat di sela-sela tes shakedown, dikutip BolaSport.com dalam wawancara MotoGP.com.
"Dua tahun sebelumnya kami adalah juara dunia, tahun sesudahnya kami masih bisa runner-up, tapi tahun lalu kami sangat menderita. Benar-benar dalam keadaan sulit" jelas Jarvis.
"Dan sudah jelas bahwa kami harus mengubah banyak hal. Kami sudah perlahan memulai pada pertengahan tahun lalu."
"Kami mengubah ide, ada perubahan dalam pembalap kami, pada pengembangan kami dan internal struktural kami juga."
"Kami sudah mulai dari tes shakedown lalu, kami tahu bahwa ini tidak akan instan. Tapi ini adalah awal dari perlawanan kami kembali, awal dari pemulihan kami," tegasnya.