Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Model lemparan ke dalam ala Pratama Arhan rupanya menjadi "musuh besar" bagi penyerang Man City, Erling Haaland.
Penyerang Man City, Erling Haaland, baru-baru ini membagikan pandangannya perihal sepak bola.
Lewat sebuah wawancara yang dikutip BolaSport.com dari Manchester Evening News, Erling Haaland ditanya mengenai perubahan apa yang bisa dilakukan dalam sepak bola.
Tanpa basa-basi Haaland menginginkan perubahan peraturan tentang lemparan ke dalam dalam sepak bola.
Hal itu diinginkannya jika dirinya bisa melakukannya.
Pasalnya, Haaland kesal dengan aturan tentang lemparan ke dalam saat ini.
Menurutnya aturan itu saat ini terlalu rumit.
Baca Juga: Man United Yakin Tak Mau Lihat Trisula Maut Greenwood, Hojlund, dan Garnacho di Musim Depan?
Itu berkaca dari insiden saat Man City bertanding melawan Luton Town dalam lanjutan Liga Inggris 2023-2024 pada Desember 2023.
Dalam satu momen, tanpa alasan yang jelas Bernardo Silva dianggap melakukan pelanggaran.
Wasit menilai yang dilakukan oleh Bernardo tidak mengikuti prosedur yang benar.
Hal itu yang akhirnya membuat Haaland gusar.
Penyerang asal Norwegia tersebut mengatakan bahwa seseorang menguasai bola dengan kedua tangannya dan boleh melempar sesukanya.
Meski sependapat tentang adanya regulasi untuk pembatasan lemparan ke dalam, Haaland juga menginginkan adanya pembatasan durasi dan jarak lemparan.
Pencinta sepak bola Tanah Air tentu tahu benar sosok yang kerap melakukan lemparan ke dalam dengan suatu ancang-ancang pada jarak yang panjang.
Baca Juga: Kalau Saja Tak Ada Krisis Keuangan Klub, Aubameyang Pasti Masih di Barcelona
Sosok Pratama Arhan adalah pemain Timnas Indonesia yang kerap kali melakukan throw-in dengan ancang-ancang dan lemparan menukik.
Pada suatu kesempatan lemparan ke dalam yang dilakukan Pratama Arhan berpeluang mendatangkan ancaman bagi gawang lawan dan bisa berujung pada gol.
Lemparan bek sayap kiri Timnas Indonesia itu bahkan sempat menjadi perbincangan ketika Skuad Garuda melawan Timnas Argentina pada laga ujicoba.
"Yang mengganggu saya adalah lemparan ke dalam," ucap Haaland.
"Kalau melempar seperti ini atau ini atau apa pun, tidak masalah."
"Cukup pegang bola dengan dua tangan dan lempar bolanya."
"Saya bahkan tidak tahu aturannya, tapi jika Anda melempar ke bawah atau ke atas, tidak masalah!"
"Saya akan mengubahnya, maka cukup pegang bola dengan dua tangan."
Baca Juga: Lionel Messi Cuma Main 30 Menit, Inter Miami Kalah dari Jawara Liga Jepang Lewat Adu Penalti
"Kita akan lihat apa yang terjadi di masa depan, tetapi Anda memerlukan batas waktu tertentu untuk melakukan lemparan ke dalam."
"Anda tidak boleh mengambil terlalu banyak jarak, cukup beri tanda dan Anda bisa hanya pergi ke sana," tutur penyerang nomor 9 Man City tersebut menambahkan.
Haaland sejatinya beruntung tidak harus banyak menghadapi situasi lemparan ke dalam yang dapat mengancam gawang Man City.
Jika di Indonesia memiliki Arhan, maka di Liga Inggris dulunya ada sosok Rory Delap.
Kemampuan lemparan ke dalam dari Rory Delap sudah diakui di Liga Inggris pada era 2000-an.
Pemain berkebangsaan Irlandia itu dikenal akan lemparan ke dalamnya saat masih aktif bermain untuk Stoke City dan Sunderland.