Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Karier Paul Pogba dinilai mulai terlihat jatuh sejak juara Piala Dunia 2018 bersama dengan timnas Prancis.
Nama Paul Pogba baru-baru ini menjadi sorotan media setelah dipastikan mendapat sanksi larangan bermain selama empat tahun.
Pogba mendapatkan sanksi larangan bermain selama empat tahun setelah positif doping.
Putusan tersebut dikeluarkan oleh Pengadilan Anti-Doping Italia pada Kamis (29/2/2024).
Sebelumnya, gelandang asal Prancis itu menerima tuntutan dari Kejaksaan FIGC pada Kamis (7/12/2023) waktu setempat.
Dalam tuntutannya, jaksa penuntut meminta agar Pogba menerima sanksi dilarang aktif di dunia sepak bola selama empat tahun.
Permintaan pun dikabulkan oleh Pengadilan Anti-Doping Italia baru-baru ini.
Baca Juga: Zidane Enggan Pilih Klub Lain DNA, Bayern Muenchen Tak Bisa Berharap Banyak
Kasus Pogba berawal dari hasil tes doping dalam laga Juventus kontra Udinese pada Agustus 2023.
Kala itu, Pogba dinyatakan positif menggunakan zat DHEA yang termasuk kategori doping.
Hasil pemeriksaan tes pertamanya telah dikeluarkan pada September lalu.
Sebelumnya, ia telah diperiksa sebanyak dua kali untuk memastikan dosis penggunaan zat terlarang dalam tubuhnya.
Namun, sampel kedua tetap menghasilkan bukti bahwa ia positif menggunakan doping.
Kabar soal sanksi yang diterima oleh Pogba pun menuai respons dari berbagai pihak.
Salah satunya adalah pandit asal Skotlandia dan legenda Liverpool, Graeme Souness.
Baca Juga: Sudah Diskors 4 Tahun, Derita Paul Pogba Kian Lengkap kalau Juventus Pilih Putus Kontrak
Dilansir BolaSport.com dari Football Italia, Souness menilai bahwa Pogba sebenarnya memiliki atribut lengkap untuk menjadi gelandang terbaik di dunia.
Sosok asal Prancis itu memiliki kemampuan fisik dan teknik yang bagus sebagai seorang gelandang.
Akan tetapi, Pogba dinilai tidak memiliki emosi yang stabil sehingga sering bertindak buruk.
Selain itu, awal kejatuhan karier Pogba adalah ketika berhasil juara Piala Dunia 2018 bersama timnas Prancis.
"Dia memiliki atribut untuk menjadi gelandang terbaik di dunia," ucap Souness.
"Saya melihat seorang pemuda yang sering mengalami emosi, dan itu membuat saya frustrasi."
"Dengan fisik dan kemampuan teknik tersebut, ia tidak memiliki sikap yang tepat untuk membuatnya menjadi seorang superstar."
Baca Juga: Paul Pogba Diskors 4 Tahun akibat Doping, Bersikeras Tak Bersalah dan Siap Banding
"Hal terburuk yang terjadi padanya adalah memenangkan Piala Dunia, karena dia bisa berbalik dan berkata, 'Saya adalah pemenang Piala Dunia', saya pikir pada saat itu, itu adalah saat dimana dia mengalami kemunduran," lanjutnya.
Pogba sendiri sudah mengeluarkan pernyataan terkait sanksi yang ia terima.
Rencananya, ia akan melakukan banding atas putusan tersebut.