Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liga Voli Korea - Comeback Berbahaya Kapten Red Sparks, Jadi Incaran Usai Berstatus Agen Bebas pada Akhir Musim

By Delia Mustikasari - Selasa, 5 Maret 2024 | 09:10 WIB
Kapten tim Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Lee So-young, melepaskan spike saat menghadapi Suwon Hyundai E&C Hillstate pada laga di putaran keempat Liga Voli Korea, 14 Januari 2024 (KOVO.CO.KR)

Namun, dia hanya mencetak 92 poin dalam 11 pertandingan. Akibat ketegangan pada lututnya, dia tidak dapat memanfaatkan kemampuan uniknya untuk melompat dan melayang yang berakibat fatal.

Akhirnya, pemilik tinggi badan 176 cm ini lolos sebagai agen bebas pada akhir musim 2017-2018, bertahan di GS Caltex dengan menandatangani kontrak dengan gaji tahunan sebesar 200 juta won (Rp 2,36 miliar).

Lee So-young yang melakukan comeback gemilang dengan mencetak 471 poin dalam 30 pertandingan pada musim 2018-2019, sempat dibatasi bermain dalam 19 pertandingan (254 poin) pada musim 2019-2020.

Penyebabnya, dia kembali mengalami cedera engkel dan kaki. Namun, Lee yang menunjukkan determinasi besar pada musim 2020-2021, mencetak 439 poin pada liga reguler dan juga mencetak 42 poin dalam 3 pertandingan saat melawan Pink Spiders.

Dia terpilih sebagai pemain terbaik kedua dari pertandingan setelah Merete Lutz (Amerika Serikat/AS).

Lee So-young, yang memenuhi syarat sebagai agen bebas untuk kedua kalinya dalam hidupnya, ditransfer ke Red Sparks senilai 1,95 miliar won selama tiga tahun.

Lee yang bermain sangat baik dalam menyerang dan bertahan, mencetak 377 poin dalam 32 pertandingan pada musim pertama setelah ditransfer ke Red Sparks.

Baca Juga: Liga Voli Korea - Nasib Mantan Libero Red Sparks yang Terlibat Skandal Perundungan, Kontrak Rp 11 Miliar Terancam Melayang

Dia juga mencetak 457 poin dalam 36 pertandingan musim lalu ketika dia mengambil alih posisi sebagai kapten.

Namun, setelah bergabungnya Lee So-young, Red Sparks tetap berada di peringkat ke-4 liga reguler selama dua musim berturut-turut dan gagal melaju ke bola voli musim semi selama enam musim berturut-turut.