Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cerita Wasit Indonesia Berlisensi FIFA Saat Memimpin Laga dengan VAR: Sempat Tegang dan Takut Salah

By Sasongko Dwi Saputro - Jumat, 8 Maret 2024 | 09:00 WIB
VAR Operation Room Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/3/2024). (BOLASPORT.COM/ABDUL ROHMAN)

BOLASPORT.COM - Teknologi Video Assistant Referee (VAR) akhirnya debut di kompetisi sepak bola Indonesia.

Partai final Elite Pro Academy U-20 Liga 1 2023/2024 antara Persis Solo U-20 dan Persita Tangerang U-20 menjadi tes perdana teknologi VAR di Indonesia.

Pada laga yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Kamis (7/3/2024) itu, Laskar Sambernyawa muda sukses mengantongi titel perdana usai menang 3-1 atas Persita Tangerang.

Thoriq Alkatiri mendapatkan kehormatan menjadi wasit pertama yang memimpin laga dengan bantuan teknologi VAR di Indonesia.

Pada laga tersebut, satu keputusan penting Thoriq Alkatiri dibuat usai berkonsultasi dengan VAR.

Wasit asal Jawa Barat itu sempat memberi hadiah penalti untuk Persita Tangerang U-20 usai Kaka Reda Depriadi ditekel oleh Surya Dharma Putra pada menit ke-85 di dalam kotak terlarang.

Namun setelah berkonsultasi dengan VAR, Thoriq Alkatiri menganulir keputusan tersebut.

Hal ini karena Kaka Reda dianggap diving terlebih dahulu oleh Surya Dharma Putra.

Baca Juga: PT LIB Puas dengan Hasil Tes Perdana VAR di Kompetisi Sepak Bola Indonesia

MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Wasit bernama Thoriq Alkatiri sedang memberikan keterangan kepada awak media di Jeep Station Indonesia, Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/2/2024).

Wasit Thoriq Alkatiri pun mengungkapkan rasanya memimpin laga perdana di kompetisi sepak bola Indonesia dengan bantuan VAR.

Wasit asal Purwakarta tersebut sempat tegang saat memimpin pertandingan dengan bantuan VAR.

Dirinya baru bisa beradaptasi sepenuhnya dengan protokol VAR setelah 10-15 menit pertandingan berlangsung.

"Pertama, ada tegangnya ya," kata Thoriq Alkatiri saat diwawancarai BolaSport.com di Stadion Manahan, Solo usai pertandingan.

"Wajar ya, pertama kali kita menggunakan VAR di pertandingan resmi di Indonesia."

"Tapi alhamdulillah setelah 10-15 menit, kita sudah terbiasa, karena dasar-dasarnya tidak beda jauh."

"Tetapi kita harus melewati protokol VAR seperti delay whistle."

"Maksudnya ketika ada offside itu kita dibiarkan dulu sampai proses penyerangan itu selesai atau kalau ada pelanggaran kita biarkan dulu kalau proses penyerangan itu selesai baru ditiup pelanggaran gitu," lanjutnya.

Baca Juga: Pandangan Persis dan Persita usai Dijadikan Eksperimen Resmi VAR

Thoriq Alkatiri pun mengaku bahwa tim wasit yang memimpin juga ada rasa tegang yang sama dan takut untuk salah.

"Ada rasa deg-degan, tadi ada salah satu wasit juga yang takut salah," ujar Thoriq Alkatiri.

"Takut salah wajar lah ya, termasuk yang ada di ruangan VAR itu nervous dan disitu dingin sekali kan, sampai keringatan juga, karena memang pertama kali," lanjutnya.

Wasit Thoriq Alkatiri pun angkat bicara soal keputusan untuk menganulir penalti Persita Tangerang U-20.

Dirinya melihat bahwa Kaka Reda jatuh terlebih dahulu sebelum ditekel oleh pemain Persis Solo U-20.

"Saya lihat karena pemain itu jatuh dahulu sebelum ditekel," ujar Thoriq Alkatiri.

"Memang ada tekel, tetapi pemain jatuh lebih dahulu sebelum tekel itu kena kaki."

"Jadi, dia inisiatif untuk jatuh duluan. Jadi saya batalkan penaltinya," tutupnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P