Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Dengan berat hati tadi sudah kami putuskan dan di setujui bersama oleh anggota terkait pemberhentian atau pemecatan PP PTMSI dari keanggotaannya di Komite Olimpiade Indonesia,” ungkap pria yang akrab disapa Okto itu.
“Saya kembali ingin mengingatkan kepada semua anggota dan pengurus cabang olahraga untuk tetap patuh dan taat pada prinsip-prinsip tata kelola yang diatur dalam piagam Olimpiade,” tegas Okto.
Baca Juga: French Open 2024 - Zheng/Huang Kena Pembalasan Epik, Ganda Terbaik Thailand Beri Aib Unggulan 1
Di sisi lain, Okto juga menyampaikan keprihatinannya pada masa depan olahraga Indonesia karena tidak menjadi topik bahasan di semua sesi debat calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024.
Padahal, menurut Okto, pengembangan kualitas sumber daya manusia salah satunya dapat diukur dari prestasi olahraga yang diraih di multievent.
Itu artinya, olahraga turut menjaga harga diri bangsa atau national pride di mata dunia.
“Sebagai negara dengan populasi nomor empat terbesar di dunia, Indonesia seharusnya bisa menjadikan multievent olahraga sebagai etalase pengembangan Sumber Daya Manusia."
"Dan prestasi menjadi tolak ukur dari keberhasilannya,” kata Okto dalam sambutannya.
Di sisi lain, pendanaan masih menjadi masalah utama pengembangan olahraga di Indonesia.
Baca Juga: Angkat Besi Berharap Pecah Telur Raih Emas pada Olimpiade Paris 2024
Mewakili 66 federasi cabang olahraga, Okto mengungkapkan harapannya pada kenaikan jumlah anggaran dari APBN untuk prestasi olahraga Indonesia.
Harapan itu disampaikan Okto di hadapan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa yang juga mengakui bahwa pendanaan merupakan masalah utama pengembangan prestasi olahraga Indonesia.
“Menyoal pendanaan, saya setuju memang perlu sebuah atensi besar terhadap olahraga Indonesia. Tidak mungkin orang bisa hebat tanpa dukungan dari pemerintah,” kata Suharso Monoarfa.
Sementara itu, Member International Olympic Committee (IOC) Erick Thohir, yang juga Menteri BUMN dalam sesi diskusi olahraga menegaskan pentingnya olahraga dan pertumbuhan ekonomi.
“Pemerintah saat ini telah menjadikan olahraga sebagai priority dari pada human capital."
"Ekonomi tumbuh, olahraga tentu juga akan berkembang seiring pertumbuhan ekonomi yang baik,” ujar Erick.
Selain itu, Menteri Erick juga berharap semua Pengurus Besar (PB) cabang olahraga memiliki blueprint, sehingga prestasi olahraga tanah air lebih terukur pencapaiannya.
Baca Juga: French Open 2024 - Langkah Underdog Penakluk Viktor Axelsen Tamat, Keok 2 Gim di Hadapan Sang Pawang dari Thailand
“Atlet harus jadi yang paling utama yg perlu supporting dari pemerintah dan dari PB. Jangan sampai pengurus lebih ngetop dari atletnya,” harap Erick.
Daftar Perubahan Komisi Komite Olimpiade Indonesia 2024 :
1. Komisi Sport and Law menjadi Legal Affairs Comission
2. Komisi Sport Development menjadi Sport Comission
3. Komisi Finance and Budgeting menjadi Revenue & Commercial Partnership Comission
4. Komisi Women & Sport menjadi Gender Equity, Diversity & Inclusion comission
5. Komisi sport medical menjadi medical & scientific comission
6. Komisi olympic culture & education menjadi culture & education comission
7. Komisi sport and environment ditiadakan
8. Komisi sport for all tetap menjadi sport for all comission
9. Penambahan Sport and Rules Comission
10. Komisi Atlet tetap menjadi Athletes comission