Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Daniel Sianturi, Pengamat Sepak Bola
BOLASPORT.COM - Drawing sisa fase gugur Liga Champions musim 2023--2024 akan digelar hari ini, Jumat (15/3/2024).
Bertempat di markas besar UEFA di kota Nyon, Swiss, langkah selanjutnya bagi 8 klub tersisa di Liga Champions akan ditentukan.
Mulai dari pengurus klub, manajer tim, para pemain, para pendukung setia, termasuk seluruh pencinta sepak bola akan menghela napas sejenak menantikan guliran demi guliran undian dilakukan.
Sejumlah tim barangkali harap-harap cemas dan berdoa agar mereka tidak langsung bertemu dengan rival kuat di babak 8 besar nanti.
Kendati begitu, seharusnya perlu disadari bahwa semua tim punya peluang yang sama untuk terus menjaga asa mencapai babak puncak.
Jika ada yang dianggap sedikit lebih kuat barangkali tim itu adalah Manchester City.
Berkat performa yang konsisten dan trengginas sejak babak penyisihan, The Citizens memang layak menjadi tim yang paling diunggulkan untuk bisa kembali menjadi juara musim ini.
Siapapun lawan yang akan dihadapi oleh Manchester City nanti, rasanya Erling Haaland dkk. tetap lebih diunggulkan.
Namun, prinsip bola itu bulat dan segala sesuatu bisa terjadi di sepak bola tetap harus dipegang.
Manchester City bisa saja tersingkir lebih cepat dalam dua leg pertandingan di babak perempat final.
Menurut sejumlah pihak, peluang terbesar Manchester City tumbang di babak 8 besar adalah jika bertemu dengan Arsenal.
Mengapa Arsenal bukan Bayern Muenchen atau Real Madrid dan tim kontestan lainnya?
Alasan pertama tentu saja karena sosok Mikel Arteta.
Nakhoda tim Arsenal ini tahu banyak gaya dan strategi Pep Guardiola mengingat Mikel Arteta cukup lama mendampingi kompatriotnya tersebut saat bersama-sama di Manchester Biru.
Mikel Arteta bersama Arsenal juga sudah beberapa kali paham betul bagaimana cara mengalahkan Manchester City.
Performa Arsenal musim ini juga bagus dan mampu bersaing dengan Manchester City di ajang Liga Inggris.
Satu catatan yang menambah keyakinan bahwa Manchester City akan disingkirkan Arsenal jika mereka bertemu lebih cepat adalah kenyataan bahwa sejak menukangi The Citizens, Pep Guardiola selalu kalah dan bahkan tersingkir jika bertemu klub Liga Inggris di fase gugur.
Paling tidak hal tersebut sudah menimpa Pep Guardiola dalam tiga edisi sejak sang pria Spanyol memimpin Manchester City dari musim 2016-2017.
Pada Liga Champions musim 2017-2018, Manchester City kalah agregat 1-5 dari Liverpool.
Semusim kemudian giliran Tottenham Hotspur menjadi mimpi buruk karena The Citizens kalah agresivitas gol tandang meski skor total pertemuan mereka imbang 4-4.
Dua pil pahit secara berturut-turut tersebut terjadi di fase yang sama yakni babak perempat final.
Satu tim Premier League lainnya yang merusak mimpi Pep Guardiola untuk bisa menjadi juara Liga Champions bersama Manchester City adalah Chelsea.
Bertemu pada babak final 2020-2021 yang digelar Estadio do Dragao, Manchester City kalah 0-1 dari Chelsea lewat gol Kai Havertz.
Kekalahan dan pil pahit saat bertemu dengan tim Liga Inggris di babak gugur Liga Champions tentu menjadi sebuah perhitungan tersendiri bagi Pep Guardiola tak peduli betapa superiornya mereka musim ini.
Rasanya tak salah bila Pep Guardiola dan Manchester City seharusnya berharap untuk tidak lebih dulu bertemu Arsenal dalam babak 8 besar mendatang.
Apalagi, Kai Havertz kini juga ada di dalam skuad Tim Meriam London.