Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun, solidnya defens Jonatan susah ditembus Ginting. Adu drive cepat tersaji pada gim kedua dengan Jonatan lebih sering menang untuk 10-6.
Ginting mengejar setelah tiga kesalahan Jonatan membuatnya mendekat 10-9. Bola tanggung dari Jonatan gagal dieksekusi Ginting, Jonatan memimpin di interval 11-9.
Setelah interval, nervous Ginting tampaknya belum benar-benar hilang. Dia melakukan kesalahan di titik yang sama sehingga bola melebar di area backhand Jonatan.
Kedudukan berubah menjadi 15-11, masih untuk keunggulan Jonatan. Ginting belum menyerah dan mengejar lagi hingga 14-15.
Apes, servis tanggung harus dibayar mahal oleh Ginting karena disambar dengan mudah saja oleh Jonatan.
Unforced error di area net kembali muncul dari Ginting sehingga margin skor melebar lagi.
Defens Jonatan masih tak ada obat, Ginting kena serangan balik di kedudukan 18-14.
Eror Ginting makin tak tertolong, Jonatan terus memanfaatkan situasi hingga berhasil mengantongi match point dan mengunci kemenangan 21-14.
Terlepas dari siapa pemenangnya, final ini menjadi pencapaian berharga bagi tim tunggal putra Indonesia di tengah penurunan performa pada awal tahun ini.
Jonatan, Ginting, dan Irwansyah selaku pelatih tersenyum lebar saat merayakan keberhasilan bersama di podium.
Baca Juga: Hasil Final All England Open 2024 - Meski Dikartu Kuning, Pasangan Seangkatan Apriyani/Fadia Juara