Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bagaimana tidak? Pertemuan dua atlet kebanggaan Indonesia babak final turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu terjadi setelah penantian selama 30 tahun.
Setelah 30 tahun, PBSI akhirnya bisa kembali mengirim dua tunggal terbaiknya di partai puncak.
Terakhir kali laga All Indonesian Final di tunggal putra terjadi pada All England 1994 di mana ketika Hariyanto Arbi berhadapan dengan Ardy Bernardus Wiranata.
Baca Juga: 5 Fakta Final All England Open 2024 - Ulangan Prestasi Besar Para Wakil Indonesia hingga Hadiah Uang
Tentunya ketika atlet berhasil mencetak prestasi, dengan sendirinya dia pantas mendapatkan sorotan dan berbagai pujian.
Begitu juga PBSI yang pantas mendapatkan apresiasi.
Keberhasilan itu tak lepas dari segala upaya PBSI untuk menjadikan atlet-atlet binaannya menuai prestasi demi prestasi.
Kesuksesan ini menjadi bukti nyata bahwa PBSI tak diam namun tetap berkerja untuk memberikan prestasi.