Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Belenggu yang dimaksud adalah puasa medali tunggal putri Indonesia di Kejuaraan Dunia sejak 2003. Itu 21 tahun yang lalu.
Belum pernah ada lagi tunggal putri Indonesia yang mampu membawa pulang medali sejak Silvi Antarini merebut perak.
Juara Asia tunggal putri asal Indonesia? Belum ada lagi sejak Yuliani Sentosa menorehkan tinta emas pada 1991.
Gregoria telah mempermudah perjuangannya sendiri dengan meningkatkan peringkat dunianya sehingga menjadi salah satu unggulan.
Tunggal putri peringkat delapan dunia tersebut mendapatkan bagan pertandingan yang cukup mudah, setidaknya sampai perempat final.
Sebabnya, di perempat final Gregoria, unggulan ketujuh, berpeluang menghadapi unggulan kedua yaitu Chen Yu Fei (China).
Chen Yu Fei merupakan salah satu rival tersulit Gregoria sejak junior. Pemenang emas Olimpiade Tokyo 2020 itu malah menjadi batu sandungan Jorji di Kejuaraan Asia.
Dalam tiga kali penampilannya di Kejuaraan Asia sejak 2019, Gregoria dua kali disingkirkan Chen Yu Fei pada 2019 (babak kedua) dan 2023 (perempat final).
Ya, tahun lalu Chen Yu Fei menjadi penghalang Gregoria untuk memutus kutukan tunggal putri Indonesia setelah memenangi duel cukup alot selama hampir 1 jam.
Chen Yu Fei mengalahkan Gregoria dengan skor 21-10, 19-21, 13-21.