Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Cuma yang saya alami di tengah lapangan tadi, rasanya tidak mencerminkan sebuah perjuangan yang maksimal," akunya kecewa.
Pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah itu juga meratapi kekalahannya dari Chen yang seharusnya bisa ditahan lebih lama.
Harapan merebut gim kedua terbuka saat Chen juga sempat mulai eror sendiri.
Sayangnya, momentum Gregoria yang justru hilang saat poin-poin krusial tersaji.
"Saya kalah oleh diri sendiri dan keadaan yang tidak nyaman karena kesalahan saya sendiri," kata Gregoria.
"Hal itu yang membuat di gim pertama tidak berkembang, kendati di akhir-akhir saya terus mencoba mengejar."
"Di gim kedua saya ingin reset dari awal lagi. Tidak memikirkan kekalahan di gim pertama. Sayang di akhir-akhir di gim kedua saya malah jadi ragu-ragu. Saat unggul 17-14, karena ragu-ragu pula, smash saya malah keluar," tandasnya.
Akibat kekalahan ini, rekor pertemuan atau head-to-head dia dengan Chen Yu Fei semakin jomplang.
Gregoria telah menelan 9 kekalahan dari 12 kali pertemuan. Termasuk pada dua pertemuan terakhir hari ini dan di Malaysia Open 2024 awal Januari lalu.
"Bukannya mengecilkan lawan, tetapi kesempatan menang dan kalah itu sangat terbuka," kata Gregoria.
"Tetapi dengan permainan yang saya tampilkan di gim awal, rasanya tidak cukup buat saya untuk bisa menang. Apalagi dengan kekalahan saya di gim awal, pasti membuat Chen Yu Fei tambah percaya diri," sesalnya.
Kekalahan Gregoria mengartikan habisnya tunggal putri Indonesia pada Kejuaraan Asia 2024 sekaligus tidak ada yang akan naik podium pada ajang ini.