Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Tetapi, ada satu kata-kata yang menurut saya menjadi salah satu kunci mereka ketika tidak mencapai target pada German Open dan French Open karena langsung kalah pada babak pertama."
"Performa mereka mulai naik pada Orleans Masters. Itu penentuannya pada Orleans Masters. Jadi, ketika semifinal tegang. Tetapi rasanya luar biasa karena sudah lama tidak sampai babak itu."
"Setelah semifinal bisa mengatasi, pada final permainannya juga lebih lepas. Ada kata-kata yang saya ke tanyakan ke Tari."
"Kamu tadi rasanya bagaimana bermainnya. Tadi saya ikhlas koh. Begitu dia bilang ikhlas, jadi mainnya lepas. Nah itu, menurut saya itu menjadi titik balik mereka dan menjadi motivasi karena saat turnamen sebelumnya mereka merasa tegang."
"Kata-kata seperti itu yang membuat mereka bisa memberikan penampilan sesuai dengan waktu latihan. Jadi skill-nya meraka keluar semua dengan maksimal."
Untuk menghadapi Rinov/Pitha Herry melihat situasi dan kondisi.
"Lihat mood-nya mereka. Kalau mood mereka lagi tidak bisa masuk, saya menahan. Saat bisa masuk, saya masuk. Jika tidak, saya bicara apa pun tidak akan masuk. Saya melihat situasi mereka," aku Herry.
Baca Juga: Pengakuan Kento Momota, Pensiun Bela Jepang di Level Internasional Akibat Kena Mental
"Berbicara dengan Rinov/Pitha berbeda dengan Rehan/Lisa. Kalau Rinov itu harus dimotivasi terus kemarin, tetapi sekarang sudah berubah jauh. Dilihat dari raut wajahnya sudah kelihatan."
"Kalau kemarin itu wajahnya seperti banyak pikiran, senyum saja sudah tidak bisa. Kemarin saat bermain tertawa, bermain lepas."