Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya tidak punya waktu untuk mengkhawatirkan orang lain. Saya sibuk mencari nafkah," ujar Yeum.
"Saya banyak berbicara pahit kepada para pemain muda dan selama latihan, saya memarahi mereka tanpa tertawa. (Sebagai kapten) Saya harus fokus pada diri saya sendiri terlebih dahulu."
"Saya cenderung memberi tahu mereka untuk banyak fokus karena mereka bisa begitu asyik berlatih dan bisa cedera saat latihan," kata Yeum seraya mengatakan bahwa dia adalah senior yang menakutkan.
Yeum berusaha keras dengan menjadi sukarelawan untuk berlatih di malam hari selama musim tersebut. Teladannya secara alami menggerakkan juniornya untuk mengikutinya.
"Setelah menghabiskan waktu cukup lama dengan para junior, saya mengembangkan kerja sama tim," kata pemain yang empat kali menjadi settter terbaik Liga Voli Korea.
"Musim lalu, saya bergaul dengan sangat baik dengan para pemain. Saya merasa bahwa bola voli bukanlah sesuatu yang saya mainkan sendiri."
"Terima kasih kepada junior saya sehingga bersama saya mampu mencapai hasil yang baik di bola voli musim semi. Saya mampu melakukannya," ucap Yeum.
Yeom Hye-seon sempat merasakan gelar juara saat bergabung dengan Suwon Hyundai E&C Hillstate .
Namun kemenangan terakhirnya terjadi cukup lama, delapan tahun lalu (musim 2015-2016).
"Saya tidak ingin pergi karena saya sangat kecewa (tersingkir pada semifinal musim ini), tetapi saya rasa saya sangat ingin melihatnya. Saya pikir kami pasti harus berada di sana (juara) tahun depan."
Red Sparks pada musim baru kehilangan kapten Lee So-young yang pindah ke Hwaseong IBK Altos. Posisinya digantikan Pyo Seung-ju yang sebelumnya di IBK Altos.
Pyo datang sebagai pemain kompensasi, namun ada perubahan pada kekuatannya.
"Bahkan jika pemain berganti, Red Sparks tetap Red Sparks. Saya akan bangkit lebih jauh saat saya menantang diri lagi. Jadi tolong banyak memberi dukungan kepada saya," tutur Yeum.
"Saya akan membalas penggemar dengan hasil yang lebih baik."