Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kidambi, mantan tunggal putra nomor satu dunia itu belakangan tampil menurun dan baru mencapai hasil terbaik di semifinal Swiss Open 2024.
Sedangkan Sen, lebih ambruk lagi. Sepanjang 2023 sampai awal tahun 2024, dia banyak tersisih di babak awal turnamen BWF World Tour sebelum agak membaik pada semifinal All England Open 2024, ketika dia dihentikan Jonatan Christie.
Adapun tunggal putra terbaik India, HS Prannoy yang dikenal sebagai pawangnya Viktor Axelsen, belakangan juga tidak terlalu menonjol.
Kekalahan terbaru Prannoy justru terjadi di panggung besar pada Kejuaraan Asia 2024 pada dua pekan lalu saat ia dikalahkan underdog Taiwan, Lin Chun-Yi dua gim langsung, 18-21, 11-21.
Tunggal putra ranking 9 dunia itu juga dikabarkan mengalami masalah kebugaran sehingga telah menelan lima kekalahan early exit dari enam turnamen yang diikutinya tahun ini.
BWF pun menyoroti tunggal putra muda India yang dibawa mereka, Priyanshu Rajawat. Rajawat diprediksi bisa menciptkan angin segar walau kemunculannya mungkin baru bisa dilihat pada partai kelima.
Di sisi lain, keadaan India berbanding terbalik dengan Indonesia yang tunggal putranya sedang menanjak. Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting sama-sama menciptakan All Indonesian Final pada All England Open 2024, panggung terbesar dan prestisius di ajang turnamen individual.
Sementara ada pula Chico Aura Dwi Wardoyo serta debutan Alwi Farhan yang tahun lalu jadi Juara Dunia Junior 2024.
Chico ataupun Alwi sama-sama punya modal bagus dan pernah mengalahkan Rajawat dua kali.
Tanpa mendiskreditkan nomor ganda, tetapi kekuatan nomor tunggal putra antara kedua tim memang akan menjadi kunci bagaimana laga berjalan.