Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Dan yang saya pikirkan adalah saya masih ingin menjadi pembalap MotoGP selama bertahun-tahun lagi," tukasnya.
Kedekatan dengan Repsol Honda memang tidak bisa disangkal Marquez. Maklum, dia bersama tim pabrikan Asaka, Jepang itu sejak debut di kelas premier pada 2013 silam.
Mengenal para kru tim hingga seluk-beluk RC213V itu sendiri ibarat sudah mendarah daging dalam diri Marquez.
Akan tetapi ketika perilaku motornya sudah sulit dikendalikan, Marquez menyerah daripada mentalnya semakin tercabik-cabik.
"Tim Repsol Honda adalah hidup saya, karier saya. Sangat sulit untuk meninggalkan para mekanik saya, teknisi saya dan sponsor."
"Tetapi, saya mengatakan kepada mereka: jika saya bertahan satu tahun lagi di sini, saya akan menamatkan karier saya karena kesehatan mental saya akan dipertaruhkan," kata Marquez.
Melewati ujian sulit itu, sekarang setelah pindah ke Gresini Ducati pun, Marquez tak langsung memiliki sikap tergesa-gesa untuk menjemput kemenangan.
Mempertimbangkan faktor umur dan tidak berada di tim pabrikan membuat dia punya pola pikir yang berbeda.
"Tidaklah sama menghadapi akhir pekan balapan dengan memikirkan di 10 besar atau 5 besar atau berjuang unuk podium," kata Marquez.
"Alasan utama saya mengambil keputusan ini adalah untuk menjawab diri saya sendiri apakah saya masih cukup kompetitif."
"Sekarang saya telah memberikan jawaban pada diri saya sendiri, dan jawabannya adalah: Ya, saya masih kompetitif."
"Dan jelas,menjadi lebih kompetitif untuk memperebutkan adalah satu hal berbeda. Tetapi saat ini saya bisa memperebutkan posisi lima besar dengan para pembalap terbaik dan itu sudah membuat saya bahagia," tutur Marquez.
Baca Juga: Petunjuk Pertama Marc Marquez untuk Tinggalkan Gresini