Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Saat menjadi juara, Electric dilatih oleh pelatih asal China yang menerapkan pola latihan keras.
"Sebenarnya ada plus-minusnya latihan seperti itu. Daya juang kami benar-benar dilatih. Tetapi memang jeleknya itu ke badan kami, jadi gampang cedera. Pokoknya rapuh ototnya, karena memang ototnya over trained."
"Pelatih sekarang ini sistemnya sama, tetapi lebih santai, tidak terlalu berat. Namun, daya juangnya tetep kena, jadi yang ini balance, antara di lapangan dan recovery badannya juga bagus," ucap Yolla.
Tahun ini, Electric dilatih oleh Chamnan Dokmai (Thailand), sementara pemain asing diisi oleh Katerina Zhidkova (Azerbaijan) dan Indre Sorokaite (Italia).
"Sekarang sudah 'mengerikan' sekali pemain asingnya. Kalau pemain lokal kami sudah tahu bagaimana bermainnya, tetapi pemain asingnya sekarang semua kualitasnya luar biasa," ujar pemain posisi middle blocker itu.
"BIN, Popsivo, BJB. Jadi, memang semuanya harus diwaspadai, tidak ada yang underdog atau apa. Kami harus mewaspadai semua tim."
"Dengan melihat kekuatan lawan, kami harus yakin terus. Mau menang atau kalah atau apa pun hasilnya yang penting pertama kami harus optimis."
"Kalau misalnya kami mau bertanding dan sudah pesimis, sudah kalah duluan itu, tidak mungkin menang."
Terkait pemain asing, Yolla mengatakan bahwa keduanya cukup baik dalam berdaptasi.