Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sekretaris Jenderal PBSI, M. Fadil Imran, berharap tren bagus dapat dijaga. Ini dikatakannya saat melepas keberangkatan tim Indonesia pada Selasa (23/4/2024) ke Chengdu, China.
"Thomas dan Uber Cup ini kejuaraan beregu. Suasananya agak berbeda dengan turnamen-turnamen sebelumnya yang bersifat perorangan," kata Fadil dalam siaran pers dari PBSI.
"Semangat kebersamaan harus terbangun lebih kuat. Namun, jangan sampai juga kebersamaan itu menjadi beban."
"Momentum positif sejak All England harus terus dijaga apinya hingga Olimpiade Paris nanti. Thomas dan Uber ini penting karena akan mempengaruhi posisi dalam drawing."
Sebagai informasi, poin dari Thomas dan Uber Cup diambil dari rerata poin ranking dunia pemain ditambah hasil pembagian dari total poin ranking lawan tertinggi yang dikalahkan dengan 100.
Artinya, makin elite lawan yang dapat dikalahkan, makin tinggi pula poin yang mereka raih untuk meningkatkan posisi dalam ranking dunia.
Di tim Thomas Indonesia kali ini ada 3 wakil yang bersiap untuk Olimpiade Paris yaitu Ginting, Jonatan, dan Fajar/Rian.
Tampil di tiga partai pertama yang krusial, mereka akan menjadi tumpuan utamanya untuk laga-laga melawan tim-tim papan atas.
Target juara dicanangkan oleh Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI, Ricky Soebagdja, yang juga menjabat sebagai wakil manajer Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024.
"Kita juara pada 2020 dan runner-up pada 2022. Mudah-mudahan tahun ini Piala Thomas kita bisa bawa pulang kembali ke Tanah Air," ucap Ricky.