Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kekalahan dari Uzbekistan di laga terakhir Grup D memang "dibutuhkan" Timnas U-23 Vietnam untuk bisa mengulangi sukses Piala Asia U-23 2018.
Vietnam sama sekali tak menyesali kekalahan 0-3 dari Uzbekistan di Stadion Internasional Khalifa, Al Rayyan, Rabu (24/4/2024) dini hari WIB.
Apalagi, pelatih Hoang Anh Tuan sengaja menurunkan tim cadangan dalam starting line-up.
Hanya dua pemain dari skuad yang mengalahkan Malaysia 2-0 pada 20 April lalu yang kembali jadi starter dalam laga pamungkas itu, yakni Luong Duy Cuong dan Vo Nguyen Hoang.
Kekalahan itu menjadikan Vietnam runner-up dengan 6 poin dan Uzbekistan juara grup dengan 9 poin.
Baca Juga: Duel Kontra Korsel Bisa Menjadi Laga Terakhir Rizky Ridho, Witan, Pratama Arhan
Hoang Anh Tuan menegaskan Vietnam memang pantas kalah sembari berharap Uzbekistan bisa mencapai final.
"Skor pertandingan menunjukkan bahwa Uzbekistan sangat kuat."
"Tak hanya di laga ini, di level tim lain Uzbekistan selalu lebih kuat dari Vietnam. Tim Uzbekistan U-17, U-19 atau U-23 berkualitas tinggi," ungkap Anh Tuan.
Sesuai harapannya, Vietnam akan bertemu juara Grup C Irak di perempat final.
Pertemuan tersebut menjadi ulangan perempat final Piala Asia U-23 2018.
Kala itu, pertandingan berlangsung sangat seru dan dramatis.
Hingga waktu reguler berakhir, skor tetap 1-1, sehingga berlanjut perpanjangan waktu.
Dalam perpanjangan waktu, Irak unggul lebih dulu, lalu dibalas Vietnam dengan dua gol pada menit ke-108 dan 112.
Ketika Park Hang-seo dan pasukannya merasa akan memenangi perpanjangan waktu, Irak mencetak gol 4 menit sebelum laga berakhir.
Papan skor berubah menjadi 3-3 dan pemenangnya terpaksa ditentukan melalui adu penalti.
Kejelian pelatihnya sukses membawa Vietnam menang 5-3 dan lolos ke semifinal.
Di semifinal, Vietnam kembali menghadapi pertandingan dramatis kontra Qatar.
Setelah bermain 2-2 hingga waktu reguler, tidak ada gol tercipta dalam perpanjangan waktu.
Akibatnya, adu penalti kembali digelar dan Vietnam memenanginya 4-3.
Dalam final di Changzhou yang berselimut salju tebal, tim muda Naga Emas itu sangat merepotkan Uzbekistan dengan hasil 1-1 pada 2x45 menit.
Dewi Fortuna kali ini tak memihak Vietnam setelah Uzbekistan menang 2-1 pada menit terakhir perpanjangan waktu lewat gol sepakan Andrey Sidorov berkat asis sepak pojok.
Walau gagal juara, tapi seluruh rakyat Vietnam berpesta pora menyambut Park Hang-seo dan para pahlawannya.
Sebab, itu menjadi prestasi luar biasa yang menandai bangkitnya sepak bola Vietnam.
Memori indah itulah kini yang menyemangati Khuat Van Khang dkk untuk mengulanginya, meski di era pelatih berbeda.
Mereka sudah tak sabar untuk membungkam Irak di perempat final.
Di semifinal, Vietnam berharap bisa kembali bertemu Qatar, yang meladeni Jepang di perempat final.
Vietnam sangat menghormati Qatar sebagai tuan rumah, tapi optimistis melaju ke final.
Nah, di final Vietnam berkesempatan bertemu kembali dengan Uzbekistan untuk membalas kekalahannya pada edisi 2018.
Syaratnya tentu saja Uzbekistan harus menyingkirkan juara bertahan Arab Saudi di perempat final, lalu menang atas Korea Selatan atau Timnas U-23 Indonesia di semifinal.