Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pengamat Vietnam: Tak Cukup Pilih Kim Sang-sik, VFF Harus Tiru Timnas Indonesia jika Ingin Bangkit

By Taufik Batubara - Sabtu, 4 Mei 2024 | 11:28 WIB
Pemain naturalisasi Timnas Indonesia Nathan Tjoe-A-On (kanan) dibayangi Phan Tuan Tai dari Vietnam dalam laga Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

Dalam pandangan Quang Huy, jika dia sudah pernah bekerja di lingkungan sepak bola papan atas, maka tidak perlu ada kebingungan apa pun saat memimpin timnas.

Bahkan, imbuhnya, Kim memiliki dua keuntungan sekaligus menjadi pelatih Vietnam.

Keuntungan pertama, sepak bola Vietnam sudah mencapai titik terbawah, sehingga siapa pun yang mengambil alih kursi pelatih tidak akan terlalu diperhatikan.

Keuntungan kedua, debut Kim sebagai pelatih Vietnam adalah melawan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 6 Juni mendatang.

Filipina merupakan lawan terlemah di grup, sehingga kemungkinan besar pelatih baru Vietnam ini akan meraih kemenangan pada hari debutnya.

Akan tetapi, Quang Huy memberi catatan tebal tentang bagaimana meningkatkan skuad Vietnam untuk kembali menjadi nomor 1 di Asia Tenggara dan melewati rival sengitnya, Timnas Indonesia dan Thailand.

Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Selesai Evaluasi, Justin Hubner dan Elkan Baggott Jadi Puzzle Krusial untuk Play-off

Untuk itu, katanya, diperlukan strategi pengembangan sepak bola yang baik dan berjangka panjang.

"Kita juga harus belajar dari Indonesia dalam memperkuat kekuatan kita dengan melakukan naturalisasi pemain."

"Semua orang melihat Indonesia menjadi lebih kuat berkat kebijakan naturalisasi pemainnya, sehingga kita harus mencari pemain Vietnam luar negeri yang berkualitas untuk melengkapi skuad," tegas Quang Huy.

VFF, tambahnya, juga harus melakukan tugasnya dengan baik dalam membina sepak bola remaja, terutama V-League harus menciptakan kondisi bagi para pemain muda untuk mengembangkan bakatnya.

Dia meminta V-League memiliki jadwal yang stabil, tak terputus atau terfragmentasi seperti saat ini.

Sebab, bagaimanapun kompetisi nasional adalah tulang punggung sepak bola Vietnam.

"Jadi, menurut kami ada baiknya V-League berhenti bermain untuk memberikan dukungan maksimal kepada pemain timnas agar tidak terganggu," pungkasnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P