Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Beberapa kali kami melawan Liang/Wang, sering kali, terutama di tiga pertemuan terakhir, kami selalu sudah unggul tetapi kurang bisa memaksimalkan dan memanfaatkan keunggulan," ucap Rian setelah laga, dikutip dari Antara.
Ujian berat ganda putra Indonesia pun bertambah karena pelapis Fajar/Rian yaitu Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana atau Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin juga tidak lebih baik.
Bahkan Fikri/Bagas dan Leo/Daniel tidak mampu merebut tiket Olimpiade saat ganda putra Indonesia awalnya dijagokan bisa mengirimkan dua wakil.
Sorotan besar tertuju kepada Fikri/Bagas yang merupakan ganda putra kedua Indonesia dalam peringkat dunia dan otomatis, di tim beregu untuk Thomas Cup.
Fikri/Bagas kalah dari He Ji Ting/Ren Xiang Yu kendati unggul dalam rekor pertemuan. Mereka gagal mengatasi tekanan dan kalah mudah 11-21, 15-21 dalam 38 menit.
Menurunkan Fikri/Bagas di partai final, di sebuah ajang beregu prestisius, memang sedikit menimbulkan tanda tanya untuk ofisial tim Merah Putih dan PBSI.
Pasalnya, rekam jejak Fikri/Bagas di pertandingan final mentok dengan hasil runner-up dari sejak membuat sensasi dengan menjuarai All England Open 2022.
Sejak saat itu Fikri/Bagas selalu kalah di lima pertandingan final, termasuk dengan lawan yang tidak lebih diunggulkan, dan cuma sekali bisa memaksakan rubber.
"Kami sudah berusaha menyusul ketertinggalan hanya memang belum bisa keluar dari tekanan," ungkap Fikri dikutip dari pers rilis PBSI.
"Ini menjadi pelajaran berharga dan pengalaman karena kami baru pertama kaii turun di final Piala Thomas."