Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jadi Idola Baru, Komang Ayu Ingin Pertahankan Momentum dan Akui Kesuksesan Tim Uber Indonesia karena 'Jiwa Preman'

By Delia Mustikasari - Kamis, 9 Mei 2024 | 00:09 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi, di pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (8/5/2024). (DELIA MUSTIKASARI/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Kesuksesan tim Uber Indonesia pada Uber Cup 2024, 27 April-5 Mei di Chengdu, China sebagai finalis menjadi salah satu sorotan pecinta bulu tangkis Tanah Air.

Performa pebulu tangkis tunggal putri, Komang Ayu Cahya Dewi juga menuai pujian setelah menyumbang poin pada perebutan juara Grup C melawan Jepang. 

Indonesia harus puas menjadi runner-up Grup C setelah kalah, 2-3. Namun, Komang yang tampil sebagai tunggal ketiga mendonasikan poin saat melawan Juara Dunia Junior 2022, Tomoki Miyazaki.

Komang juga menjadi penentu Indonesia ke final Uber Cup 2024 dan skuad Merah Putih menumbangkan Korea Selatan, 3-2.

"Hasil positif Uber karena persiapan kami sudah matang. Bantuan dari tim, pelatih, dan kekompakkan tim juga membantu tim Uber sukses menjadi runner-up," kata Komang kepada media, termasuk BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (8/5/2024).

"Saat main jadi penentu ke final, salah satu yang menjadi beban karena lawannya adalah pemain junior. Pastinya karena bertemu junior, bahasa kasarnya sudah diharuskan menang. Jadi, itu mungkin jadi beban bagi saya."

Pemain berusia 21 tahun itu tampak lebih percaya diri dan mampu mengatasi ketegangan di lapangan selama Uber Cup 2024, termasuk saat menjadi penentu.

Karena itu, banyak pecinta bulu tangkis mulai menggemari sosok Komang sebagai pebulu tangkis dan menjadi idola baru.

"Kalau mau diturunkan (pada partai Uber Cup), pasti ditanya dulu kesiapan masing-masing individu. Kalau misalnya sekiranya siap semua, baru pelatih merundingkan lagi," aku Komang.

"Jadi idola baru, saya tidak tahu kalau saya jadi idola baru. Saya di sosmed seperlunya saja karena pengaruh ke mentalnya juga besar. Dimana orang semakin ekspektasi ke kita, tekanannya semakin besar."