Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Momen itu buyar pada musim 2015 karena insiden pada GP Argentina, Rossi pun mulai memasukkan nama Marquez ke dalam daftar musuh bebuyutannya.
Puncaknya terjadi pada GP Malaysia melalui insiden Sepang Clash di mana hal itu membuat Rossi gagal meraih gelar juara dunia yang bisa dijangkaunya.
"Dia sangat berteman dengan Marquez dan selalu berpelukan, karena Rossi telah menerima bahwa dia adalah penerusnya," kata Lorenzo.
"Dan ketika pada tahun 2015 Rossi berpeluang mampu memenangkan gelar juara dunia terakhirnya."
"Mereka bermain di Argentina dan Marquez terjatuh, mereka bermusuhan," tuturnya menambahkan.
Peraih tiga gelar juara dunia kelas MotoGP itu menyadari bahwa apa yang dilakukan Rossi adalah semata-mata untuk menjaga performa.
Sikap Rossi akan sangat berbeda tatkala sang rival sudah mendekati level performanya saat berada di lintasan balap.
"Jika Anda melaju lebih lambat dari Rossi, Anda bisa menjadi temannya, tapi kami juga bisa," kata Lorenzo.
"Tapi saya percaya bahwa dia, yang juga saya yakini, perlu menciptakan musuh agar termotivasi, dia menciptakannya dan memaksanya."
"Ketika dia memiliki seseorang yang berada di levelnya, dia mengubahnya menjadi musuh dan persahabatan itu berakhir," imbuhnya.