Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim asuhan Xabi Alonso kembali menjalani laga tandang di Tofiq Bahramov Stadium setelah Bayer Leverkusen terundi untuk berjumpa dengan Qarabag FK di babak 16 besar.
Pada pertandingan leg pertama babak 16 besar tersebut, Qarabag FK sempat memimpin 2-0 saat interval pertama laga berakhir.
Florian Wirtz sempat menipiskan ketertinggalan bagi Bayer Leverkusen lewat golnya di menit ke-70 namun Die Werkself tak kunjung mencetak gol tambahan hingga pertandingan memasuki menit ke-90.
Di saat ancaman kekalahan sangat nyata, Patrick Schick muncul sebagai pahlawan.
Pemain asal Republik Ceska yang merumput dari bangku cadangan pada menit ke-80 itu akhirnya membuat gol penyeimbang pada menit kedua injury time babak kedua.
Patrick Schick tak hanya sekali itu menjadi pahlawan bagi Bayer Leverkusen.
Dalam leg kedua yang ganti digelar di kandang Bayer Leverkusen, kisah heroik Patrick Schick menjadi mimpi buruk bagi Qarabag FK.
Bayangkan saja, striker Bayer Leverkusen yang baru bermain sejak menit ke-60 tersebut mampu mengukir brace.
Gilanya, brace Patrick Schick tercipta pada injury time babak kedua tepatnya pada menit ke-93 dan 98.
Dua gol jelang laga berakhir tersebut berhasil membawa Bayer Leverkusen membalikkan keadaan.
Dalam situasi hampir tersingkir karena tertinggal 1-2, brace Patrick Schick di masa injury time justru menjadikan Bayer Leverkusen menyingkirkan Qarabag FK secara dramatis.
Florian Wirtz dkk. meraih kemenangan 3-2 pada laga tersebut dan unggul agregat 5-4 atas Qarabag untuk melangkah ke perempat final.
Keberhasilan para pemain Bayer Leverkusen mencetak gol pada masa injury time musim ini memang luar biasa.
Para pendukung tim maupun lawan seperti selalu dipaksa untuk tetap tinggal di stadion sampai wasit yang memimpin laga-laga Bayer Leverkusen betul-betul telah meniup peluit untuk terakhir kalinya.
Bayer Leverkusen seperti selalu menolak kekalahan, lagi dan lagi!