Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Pada waktu yang sama umumnya minat anak-anak muda untuk bermain sepak bola meningkat,” kata Ong Kim Swee.
“Jadi bagi saya Anda harus punya projek jangka panjang, menengah, dan jangka pendek.”
Lebih lanjut, sebagai pelatih Ong memahami apabila pasti banyak pemain yang ketar-ketir juga saat federasi sibuk melakukan naturalisasi.
Namun, alih-alih pemain merasa khawatir posisinya tergusur.
Ong justru memberikan saran agar para pemain lainnya tidak perlu takut dengan adanya pemain naturalisasi.
Ia berpesan agar para pemain pun bisa mengembangkan dan meningkatkan skillnya.
Dengan begitu, kualitas tim nasional pun akan semakin bagus dan berkembang.
“Jadi jika Anda berpikir untuk memiliki ketakutan bertemu dengan pemain naturalisasi, menurut saya selama periode ini Anda harus bisa mengembangkan diri Anda sedini mungkin, dengan begitu Anda akan mengalami kemajuan,” jelas Ong.
“Anda bisa bisa ketakutan karena naturalisasi bisa terjadi kapan saja di mana saja dalam 10 atau 20 tahun ke depan dan ini bisa saja tidak terjadi,” ucapnya.
“Namun pada akhirnya Anda juga harus memikirkan program pembangunan Anda.”
“Saat ini Indonesia sudah baik-baik saja, karena kemana pun saya pergi, orang-orang membicarakan sepak bola Anda,” tegas Ong.
“Media sosial Anda semuan tentang sepak bola dan itu membuat anak-anak muda menyukai sepak bola.”
Ong bahkan mengaku bahwa proses naturalisasi timnas Indonesia bisa dibilang berhasil dan baik.
Ia bahkan dengan percaya diri mengatakan bahwa naturalisasi yang dilakukan Malaysia tak lebih baik daripada Indonesia yang memiliki pemain-pemain berkualitas dan berkarier di Eropa.
“Jadi itu adalah hal yang sangat positif yang saya lihat dan jika membandingkan dengan Malaysia lagi. Malaysia sudah menaturalisasi, tetapi mereka tidak sebaik Indonesia,” pungkasnya.