Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jonatan pun menjadi satu-satunya penyumbang poin bagi skuad Merah Putih saat takluk 1-3 dari China pada pertandingan final yang digelar di Chengdu, China lalu.
Karena performanya yang konsisten selama dua bulan terakhir, Jonatan pun diprediksi memiliki masa depan cerah pada Olimpiade Paris 2024.
Media China, Aiyuke pun menyoroti bahwa Jonatan bisa jadi ancaman tunggal-tunggal putra China mereka di pentas olahraga akbar empat tahunan di musim panas tersebut.
"Selain tim China, penampilan paling menonjol pada Thoma dan Uber Cup 2024 lalu adalah tim Indonesia yang berhasil mencapai final di Piala Thomas dan Uber," demikian ulasan Aiyuke.
"Apalagi Jonatan, pemain tunggal putra kedua Indonesia yang tahun ini telah meraih gelar juara turnamen besar seperti All England dan Kejuaraan Asia, dan sudah naik ke peringkat ketiga dunia."
Performa tak terkalahkan Jonatan dianggap menjadi bekal berharga sang pemain dalam menatap Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Bahkan Jonatan juga dijagokan bisa jadi penantang untuk menyabet medali emas.
"Di Thomas Cup kemarin dia sedang dalam performa terbaiknya dan memenangkan semua 6 pertandingannya (saat diturunkan)."
"Dia akan menjadi salah satu lawan terbesar bagi pemain China, untuk bersaing memperebutkan medali emas Olimpiade tunggal putra," demikian Aiyuke mengulas.
Jonatan sendiri menuturkan bahwa memang dia telah lebih rinci menata setiap targetnya dalam mengikuti sebuah turnamen. Terutama di event-event mayor sebagai simulasi Olimpiade Paris 2024.