Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mendapat sorotan media China berkat performa tak terkalahkan, diprediksi jadi ancaman besar pada Olimpiade Paris 2024.
Peningkatan performa yang ditunjukkan Jonatan pada akhir paruh pertama tahun ini memang signifikan.
Setelah menjuarai All England Open 2024, Jonatan masih tampil sangar dengan menjemput gelar kedua di tahun ini lewat kepingan medali emas Kejuaraan Asia 2024.
Berkat gelar-gelar pada dua turnamen bertaraf Super 1000 itu, rankng Jonatan melesat ke peringjat 3 dunia.
Melampaui Anthony Sinisuka Ginting yang tadinya berperingkat di atasnya.
Jonatan bahkan kini sudah tembus poin ranking BWF lebih dari 90.000.
Sama halnya seperti Viktor Axelsen (Denmark) dan Shi Yu Qi (China) yang menempati peringkat satu dan dua dunia.
Yang membuat penampilan peraih emas Asian Games 2018 itu sekarang terlihat sangar adalah catatan laganya yang tidak terkalahkan sama sekali saat diturunkan pada Thomas Cup 2024.
Baca Juga: Thailand Open 2024 - Ahsan/Hendra Jagoan Lagi, 10 Wakil Indonesia Diunggulkan Juara
Sepanjang gelaran turnamen beregu paling bergengsi di dunia itu, hanya Jonatan dan Shi Yu Qi yang memiliki catatan tak pernah kalah.
Jonatan pun menjadi satu-satunya penyumbang poin bagi skuad Merah Putih saat takluk 1-3 dari China pada pertandingan final yang digelar di Chengdu, China lalu.
Karena performanya yang konsisten selama dua bulan terakhir, Jonatan pun diprediksi memiliki masa depan cerah pada Olimpiade Paris 2024.
Media China, Aiyuke pun menyoroti bahwa Jonatan bisa jadi ancaman tunggal-tunggal putra China mereka di pentas olahraga akbar empat tahunan di musim panas tersebut.
"Selain tim China, penampilan paling menonjol pada Thoma dan Uber Cup 2024 lalu adalah tim Indonesia yang berhasil mencapai final di Piala Thomas dan Uber," demikian ulasan Aiyuke.
"Apalagi Jonatan, pemain tunggal putra kedua Indonesia yang tahun ini telah meraih gelar juara turnamen besar seperti All England dan Kejuaraan Asia, dan sudah naik ke peringkat ketiga dunia."
Performa tak terkalahkan Jonatan dianggap menjadi bekal berharga sang pemain dalam menatap Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Bahkan Jonatan juga dijagokan bisa jadi penantang untuk menyabet medali emas.
"Di Thomas Cup kemarin dia sedang dalam performa terbaiknya dan memenangkan semua 6 pertandingannya (saat diturunkan)."
"Dia akan menjadi salah satu lawan terbesar bagi pemain China, untuk bersaing memperebutkan medali emas Olimpiade tunggal putra," demikian Aiyuke mengulas.
Jonatan sendiri menuturkan bahwa memang dia telah lebih rinci menata setiap targetnya dalam mengikuti sebuah turnamen. Terutama di event-event mayor sebagai simulasi Olimpiade Paris 2024.
"Saya pernah bilang ada beberapa turnamen besar yang saya jadikan simulasi untuk pertandingan Olimpiade karena saya tahu semua pemain akan hadir, semua pemain mau menang. Itu yang mirip dengan Olimpiade," ujar Jonatan di pelatnas Cipayung, saat ditemui awak media termasuk BolaSport.com.
"Pertama saya bilang kepada psikolog pribadi saya, terus bang Aboy (pelatih tunggal putra, Irwansyah) juga cerita. Jadi, memang saya punya beberapa turnamen (untuk target itu)."
"Memang saya rasa (Thomas Cup) ini memang menjadi simulasi untuk Olimpiade. Makanya kemarin di final dengan kondisi seperti itu."
"Itu adalah simulasi yang paling bagus untuk saya ketika tekanan itu ada, ketika harapan itu ada. Ketika rasanya itu benar-benar ada di pundak saya."
"Itu justru menjadi Latihan yang bagus untuk Olimpiade. Kondisi itu saya coba terapkan Waktu sebelum masuk ke lapangan saat final lawan China," kata Jonatan.