Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Marc Marquez ada di posisi kedua? Ini membuat saya menikmatinya," kata Marco Lucchinelli, dilansir dari Motosan.
Dalam kesempatan yang sama, Lucchinelli sama sekali tidak menyangka masih ada pihak yang memandang miring Marquez.
Dengan rasa benci yang dimiliki, pihak-pihak itu enggan mengakui pencapaian dan performa gemilang rider berusia 31 tahun itu.
Tak ayal, hal tersebut benar-benar membuat peraih gelar juara dunia kelas 500cc musim 1981 tersebut geleng-geleng kepala.
"Saya tidak mengerti kebencian terhadap Marc Marquez dan tidak melihat bakat yang dimilikinya," ucap Lucchinelli.
"Atau dalam hal apa pun tidak mengakuinya, adalah tindakan bodoh," tuturnya menambahkan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa setelah era Valentino Rossi berakhir, Marquez bisa dibilang menjadi pusat perhatian dan selalu dibicarakan.
Hal tersebut tidak lepas dari riwayat mentereng yang sudah dicetak pemilik nomor 93 itu dengan delapan gelar juara dunia.
"Ayolah, pada akhirnya, dialah yang selalu kita bicarakan," ucap Lucchinelli menjelaskan.
"Jika kita melihat balapan secara individu, mungkin para bintang yang lewat adalah mereka yang menang."