Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Itu adalah situasi yang sangat menyulitkan. Sulit sekali untuk memacu motornya lebih jauh," kata Nakagami dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Motornya tidak bisa bergerak dengan cara alami. Itu yang membuatnya sangat susah," tambahnya.
Nakagami menambahkan bahwa motornya tidak stabil selama fase pengereman sehingga sulit untuk secara konstan menahan jalur balapnya.
Padahal fase pengereman sangat penting di MotoGP sekarang untuk menyalip lawan. Lebih-lebih dengan teknologi aerodinamika dan peranti pembantu lain pada motor.
Akibat masalah di pengereman itu pula, cedera arm pump alias sindrom kompartemen Nakagami sering kambuh pada paruh kedua lomba, sesuatu yang jarang dialami sebelumnya.
Adapun di antara para pembalap Honda pada MotoGP Prancis 2024, Johann Zarco (LCR Honda Castrol) meraih hasil paling baik dengan finis di posisi ke-12.
Sedangkan dua pembalap tim pabrikan Repsol Honda tidak jauh lebih baik.
Luca Marini masih sama seperti biasanya, finis di posisi paling terakhir dengan ketertinggalan 40 detik dari pemenang lomba yaitu Jorge Martin (Prima Pramac).
Adapun Joan Mir lagi-lagi mengalami kecelakaan dan gagal finis.
Pemandangan yang terjadi di Honda agak kontras dengan apa yang dialami pabrikan jepang lainnya yaitu Yamaha walau tidak jauh lebih baik.
Fabio Quartararo mulai merasa ada kemajuan positif dari motor Yamaha YZR-M1.
Hal tersebut dapat terlihat dari keberhasilan Quartararo dengan bersaing di posisi enam besar pada balapan MotoGP Prancis walau kemudian terjatuh sendiri.
Baca Juga: Tak Mau Euforia Berlebih, Marc Marquez Tahan Diri soal Misi Kemenangan Perdana