Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kabid Binpres PP PBSI, Ricky Soebagdja mengatakan bahwa Apriyani adalah seorang petarung.
"Fighting spiritnya luar biasa. Ada beberapa hal yang dialami dia, saya terus monitoring komunikasi dengan pelatih ganda putri untuk memastikan kondisi Apri," ucap Ricky.
"Memang karena beberapa turnamen tahun ini, Apriyani melewatkannya agar pada Olimpiade performa betul-betul bisa dalam kondisi baik."
"Tentunya juga kondisi ini dengan sisa waktu, kami harapkan kondisinya betul-betul siap bertanding."
"Yang terpenting, bagaimana Apriyani sudah mendapat medali emas di Jepang, dia masih mau berjuang dengan partner berbeda. Komitmen dan keinginannya kuat."
"Artinya kalau sudah pernah raih emas Olimpiade, dia masih mau medali pada Olimpiade berikutnya. Berarti luar biasa. Yang penting, komitmen jaga latihan, fokus dan sebagainya."
Kepala tim medis Pelatnas PBSI, Prof. Dr. dr. Nicolaas c. Budhiparama mengatakan cedera yang dialami Apriyani.
"Siapapun bukan hanya Apri dan atlet bulutangkis, semua atlet termasuk pembalap, cedera itu suatu momok. Kalau cedera itu masalah besar," ucap Nico.
"Bisakah dia kembali? Apakah dia kembali ke top performance? Ada cedera diobati. Dia bisa bermain, tetapi tidak kembali ke level terbaiknya."
"Untuk Apri cederanya berulang. Cuma kebetulan sekarang di kepengurusan Ricky, antara Eng Hian dan delegasi baru diambil keputusan pada beberapa kejuaraan harus mundur."
"Saya tahu sebagai pelatih itu berat karena rankingnya akan merosot. Dia tidak terbiasa, maintenance bertahan, sementara pada Olimpiade harus masuk target."
"Alhamdulillah kamin tim dokter untuk penanganan atlet tidak usah bergantung dokter. Dari independent test, sekarang sudah siap untuk comeback."
"Mohon dengan seribu dukungan doa semuanya bagaimana atlet kami diberi energi positif. Kami pasti butuh kritik, tetapi kami juga berikan suatu dukungan secara mental."