Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Era Erick Thohir di Inter Milan pada 2013-2018 dinilai dikelola dengan memikirkan stabilitas jangka panjang.
Hal tersebut diungkapkan oleh pengamat olahraga, Fritz Simanjuntak.
Menurut Fritz Simanjuntak, tidak mudah mengelola klub sepak bola level dunia. Tak hanya faktor prestasi yang menjadi ukuran keberhasilan.
Aspek manajerial dan bisnis yang dikelola dengan stabil juga merupakan unsur utama yang harus diperhatikan sehingga klub sepak bola bisa meningkatkan kedua aspek tersebut.
Maka dari itu, investasi di klub sepak bola harus punya perspektif jangka panjang karena dihadapi tantangan melimpah.
Kini kabar buruk yang tengah menimpa Inter Milan.
Klub berjulukan Il Nerazzurri itu akan berganti kepemilikan usai memenangkan gelar scudetto ke-20 di musim 2023/2024.
Baca Juga: Shin Tae-yong Akui Suporter Timnas Indonesia Semakin Banyak, Janji Bawa Skuad Garuda Terbang Tinggi
Pemilik sekarang, Suning Group gagal melunasi utang dan masih memiliki pinjaman sebesar 395 juta euro kepada Oaktree Capital yang jatuh tempo pada 20 Mei nanti.
Dengan rincian, 275 juta Euro merupakan utang pokok dan sisanya bunga selama tiga tahun.
"Sedih setelah mengetahui hal itu. Sebab Inter Milan sangat dekat dengan masyarakat kita karena klub ini pernah dimiliki Erick Thohir, yang kini Ketua Umum PSSI," ucap Fritz Simanjuntak dalam keterangan yang diterima, Senin (20/5/2024).
"Saya coba membandingkan saat di era Erick Thohir yang memang membutuhkan waktu untuk membangun klub dari kondisi rugi menjadi punya nilai tinggi."
"Saya tahu, hal itu terjadi karena meski Erick cukup konservatif dalam mengelola."
"Tetapi dia (Erick Thohir) mampu memberikan stabilitas bagi masa depan klub, termasuk dari sisi finansial," sambung Fritz Simanjuntak.
Dari beberapa sumber berita di Italia, dilaporkan bahwa Steven Zhang selaku pemilik Inter Milan sudah berupaya keras untuk mencari pinjaman ke berbagai pihak untuk melunasi utang tersebut.
Selain itu, Zhang juga harus menginvestasikan uang pemasukan klub untuk membuat skuad Inter tetap kompetitif.
Baca Juga: Marc Klok Janjikan Penampilan Apik di Persib Agar Kembali Dilirik Shin Tae-yong
Sesuai kesepakatan saat pinjaman diberikan pada tahun 2021, Oaktree memiliki hak untuk mengambil alih kepemilikan saham Suning di Inter Milan.
Menurut laporan media Il Sole 24 Ore, Oaktree akan siap untuk memulai proses pengambilalihan Inter segera setelah Suning gagal memenuhi kewajiban mereka.
Laporan itu juga menulis bahwa tidak pernah ada indikasi bahwa perusahaan asal Amerika Serikat yang tidak berkecimpung di bisnis sepak bola ini berniat untuk menjadi pemilik baru Inter. Oaktree justru berniat untuk menjual klub dengan cepat.
"Mudah mudahan investor baru bisa kembali membawa klub Inter Milan secara finansial baik dan secara prestasi juga baik, seperti yang dilakukan Erick Thohir," ujar Fritz Simanjuntak.
Di satu sisi, Erick Thohir yang termasuk pemilik Oxford United sedang diselimuti rasa bahagia.
Oxford United sukses promosi ke kasta kedua Liga Inggris atau divisi Championship musim depan.
Pada final play-off final League One 2023/2024, Oxford United meraih kemenangan 0-2 atas Bolton Wanderers.
"Kuncinya, stabilitas, dan akhirnya sesuai janji kepada investor lainnya Erick Thohir berhasil membawa Oxford United promosi ke Championship," tutup Fritz.