Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Terdapat sisi gelap di balik 115 dakwaan pelanggaran Financial Fair Play (FFP) yang mengambang dari Man City. Negara Inggris bisa ketar-ketir karenanya.
Manchester City baru saja memastikan diri sebagai juara Liga Inggris 2023-2024.
Keberhasilan tersebut menjadikan mereka memenangi gelar Liga Inggris empat kali beruntun.
Kemenangan 3-1 atas West Ham United di Etihad Stadium, Minggu (19/5/2024) pada pekan ke-38 membuat Manchester City tetap menguasai puncak klasemen.
Di klasemen akhir, skuad milik Pep Guardiola mengumpulkan 91 poin, unggul 2 angka dari Arsenal di peringkat kedua.
Hal ini tentu saja membanggakan bagi Man City mengingat torehan trofi Premier League keempat secara beruntun menjadi sejarah baru di kompetisi teratas Liga Inggris.
Hanya saja setelah menjadi kampiun Premier League, Man City diyakini tidak bisa leha-leha.
Baca Juga: Salto Garnacho Sah Jadi Gol Terbaik Liga Inggris, Junior Messi Masuk Spesies Langka di Man United
Hukuman berat masih menanti rival sekota Manchester United tersebut.
Mereka masih menantikan kepastian dari 115 dakwaan pelanggaran Financial Fair Play (FFP).
Dua klub di Liga Inggris, Everton dan Nottingham Forest sudah kena hukuman berupa pengurangan poin akibat pelanggaran peraturan yang ditetapkan oleh Premier League.
Kedua tim tersebut tidak taat pada aturan yang mengatur Profit & Sustainability (PSR).
Di saat dua tim inferior itu sudah mendapat hukuman, Man City masih belum juga dijatuhi sanksi.
Sampai saat ini belum ada tanggal resmi kapan Man City bakal menjalani persidangan karena pihaknya juga masih membantah dakwaan yang dialamatkan ke mereka.
Di tengah penyelidikan yang masih belum menemui titik terang dan terkesan mengambang, muncul sebuah fakta baru.
Baca Juga: Dipanggil Timnas Portugal untuk EURO 2024, Cristiano Ronaldo Senang Bukan Main
Laporan dari The Athletic menyebutkan bahwa ada campur tangan dari pemerintah Inggris yang sudah menjalani pembahasan di Uni Emirat Arab.
Pemerintah Inggris bahkan sudah mengaui jika kedutaan besarnya di Abu Dhabi sudah mengadakan pembahasan soal 115 dakwaan yang diarahkan ke Man City oleh pihak Premier League.
Hanya saja mereka menolak untuk mengungkapkan secara terbuka korespondensi yang berlangsung.
Hal itu dikarenakan bakal membahayakan hubungan antara Inggris dan Uni Emirat Arab.
Sebagaimana diketahui keberhasilan The Citizens menjadi salah satu klub elite di Liga Inggris tak lepas dari keterlibatan Abu Dhabi Group milik Sheikh Mansour.
Sheikh Mansour sendiri mengakuisisi kepemilikan klub dari keluarga Thaksin Sinawatra pada 2008-2009.
Sejak saat itu Man City mulai bertransformasi menjadi klub yang disegani berkat pasokan uang dari Sheikh Mansour.
Baca Juga: Alasan Cristiano Ronaldo yang Sudah Uzur Masih Dibawa Timnas Portugal ke EURO 2024
Sementara itu, Inggris dan UEA sendiri memiliki hubungan bilateral yang terbilang khusus.
Kedutaan besar UEA di Inggris sendiri terletak di London.
???? The UK government has admitted that its embassy in Abu Dhabi have discussed the 115 charges levelled at Man City by the Premier League, but are refusing to disclose the correspondence because it could risk the UK's relationship with UAE.
(Source: @PJBuckingham) pic.twitter.com/9B9AYVp9nL
— Transfer News Live (@DeadlineDayLive) May 21, 2024
Permasalahan pelanggaran FFP menjalar ke masalah politik mengingat Inggris turut memainkan peran penting dalam pembentukan negara UEA.
Di samping itu, Inggris maupun UEA juga menjalin kemitraan yang menguntungkan dan bersejarah di bidang penegakan hukum, pertahanan, pelatihan, dan teknologi militer.
Hal ini tercermin baru-baru ini dalam penandatanganan perjanjian untuk bekerja sama dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir milik Emirates di masa depan.
Selain itu Inggris dan UEA telah membuka kerja sama dalam Perjanjian Perdangan Bebas Dewan Kerja Sama Teluk.
Terkait dengan nasib Man City sendiri, Premier League sudah menyiapkan hukuman berat.
Mereka bersiap untuk memberikan pengurangan poin hingga 30 angka di awal musim dan pengeluaran keanggotaan dengan memaksanya terdegradasi ke Divisi Championship.
Sementara itu jika tudingan terhadap Sheikh Mansour terbukti benar akan adanya pelanggaran pembukuan keuangan, ada peluang dirinya dicopot jabatannya dari pemilik Man City.