Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kepada siapa saya harus membuktikan? Kenapa? Anda?" canda Axelsen dikutip BolaSport.com dari New Straits Times.
"Saya sangat menyukai kalian (reporter, red) semua tapi saya tidak bermain untuk orang lain. Saya main untuk diri sendiri dan keluarga saya."
"Saya tidak perlu membuktikan apapun, tetapi bukan berarti saya tidak lapar gelar juara seperti sebelumnya. Saya masih sama laparnya seperti saat saya masih berusia 15 tahun."
"Kalau melihat ke belakang, pada dasarnya saya telah memenangkan semua yang saya rencanakan untuk diraih."
"Jadi semua yang terjadi sekarang adalah bonus, dan itu yang membuat saya sangat berbahaya jika saya dalam fisik yang bagus," kata Axelsen.
Kesediaan Axelsen turun gunung di Malaysia Masters 2024 membuat dia juga tak lepas dari pertanyaan apakah ini bagian dari persiapannya untuk Olimpiade Paris 2024.
Sebagai informasi, Malaysia Masters 2024 menjadi turnamen BWF World Tour level Super 500 pertama Axelsen tahun ini.
Sejauh ini belum pernah ada tunggal putra yang mampu mempertahankan medali emas Olimpiade kecuali Lin Dan (China) pada 2008 dan 2012.
Axelsen tidak sendirian karena nama-nama penantang gelar muncul seperti Shi Yu Qi (China) dan Jonatan Christie (Indonesia) yang sedang on-fire.
"Ada proses membangun (persepsi) dan ada sensasi di sana. Semua ini bagus tapi saya tidak terlalu terlibat dengan itu," kata Axelsen.
"Saya sangat senang dengan semua yang telah saya capai dan semua yang saya menangkan mulai sekarang adalah bonus."
"Saya masih sangat lapar (gelar), jadi bagi saya pribadi, ini adalah posisi yang bagus (difavoitkan juara, red)," tegasnya.
Baca Juga: Hasil Malaysia Masters 2024 - Jafar/Aisyah Dihentikan Racikan Anyar China yang Baru Saja Juara