Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Jakampus UIN memberikan pernyataan sikapnya kepada Persija Jakarta yang dinilai lamban dalam membereskan beberapa hal.
Selain itu, suporter Persija dari kalangan mahasiswa dan mahasiswi kampus tersebut menilai Macan Kemayoran tidak terbuka kepada The Jakmania terkait permasalahan yang kini dialaminya.
Jakampus UIN menilai Persija tengah menghadapi serangkaian masalah yang mengganggu kinerja dan stabilitas klub.
Menurut mereka, sebagai klub yang memiliki sejarah panjang dan basis penggemar yang besar, setiap masalah yang dihadapi Persija tidak hanya berdampak pada internal tim, tetapi juga pada ribuan pendukung setianya.
"Permasalahan ini telah memicu kekhawatiran mendalam di kalangan suporter dan seluruh pemangku kepentingan, yang mendambakan stabilitas dan kemajuan untuk Persija."
"Persija yang selama ini dikenal dengan prestasi dan semangat juangnya, kini berada di bawah tekanan serius akibat berbagai isu yang melanda manajemen dan operasional klub."
"Masalah-masalah ini, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, tentu bisa mengancam masa depan klub, baik dari segi prestasi di lapangan maupun dukungan finansial," tulis pernyataan sikap Jakampus UIN, Rabu (22/5/2024).
Baca Juga: Irak Dalam Masalah, Timnas Indonesia Punya Peluang Balas Dendam
Surat yang ditandatangani oleh Koordinator Jakampus UIN Jakarta Ferry Kurniawan itu menilai ada beberapa masalah utama yang dihadapi Persija.
Permasalahannya yaitu krisis transparansi, manajemen, dan sanksi FIFA.
Perlu diketahui, berbagai macam masalah sedang melanda Persija hingga akhirnya dihukum FIFA.
Persija sudah memberikan pernyataan resmi bahwa akan segera membereskan permasalahan itu.
Namun sampai saat ini belum juga dibereskan Persija.
Bahkan, dalam laman resmi FIFA, tambahan sanksi diberikan oleh Konfederasi Sepak Bola Dunia itu kepada Pasukan Ibukota.
FIFA juga tidak menjelaskan secara rinci permasalahan apa yang terjadi di Persija.
Baca Juga: Sudah Berada di Indonesia, Ragnar Oragmangoen Siap Gabung Timnas Indonesia Jelang Lawan Irak
Adapun Persija juga dinilai hanya berdiam saja.
"Manajemen Persija dinilai kurang terbuka dalam menyampaikan permasalahan yang dihadapi, baik yang terkait dengan FIFA maupun permasalahan internal klub."
"Ketidakjelasan langkah-langkah yang diambil oleh manajemen mencakup aspek keuangan, pemasaran, dan bursa transfer pemain."
"Hal ini tentu berdampak negatif pada stabilitas dan performa tim," tulis pernyataan sikap Jakampus UIN.
Jakampus UIN menilai, sanksi dari FIFA yang belum selesai hingga saat ini menjadi masalah serius dan harus segera diatasi.
Jika tidak diselesaikan dengan cepat, hal ini akan menghambat berbagai aspek operasional, termasuk pembelian pemain dan pengelolaan tim, khususnya untuk musim depan.
Ada empat desakan yang diminta Jakampus UIN dan segera harus dibereskan oleh manajemen Persija.
Apa yang dilakukan Jakampus UIN itu sebagai bentuk dukungan cinta kepada Persija.
"Pertama, Jakampus UIN mendesak manajemen Persija untuk segera mengambil tindakan nyata dalam menyelesaikan berbagai masalah yang ada."
"Kami menekankan bahwa penyelesaian sanksi dari FIFA adalah prioritas utama yang harus segera dituntaskan."
"Tanpa penyelesaian yang cepat dan tepat, berbagai aspek operasional tim akan terus terhambat, menghalangi kemajuan dan keberhasilan yang diharapkan."
"Kedua, Jakampus UIN mendorong manajemen Persija untuk meningkatkan transparansi dalam kebijakan dan komunikasi mereka."
"Langkah ini penting agar para pendukung dan semua pihak terkait dapat memahami situasi yang dihadapi dan mendukung solusi yang diajukan."
"Ketiga, Jakampus UIN berharap tim pemasaran/marketing Persija melakukan evaluasi menyeluruh untuk menyesuaikan strategi dengan kebutuhan dan harapan para pendukung."
Baca Juga: Soroti Shin Tae-yong Tertawa Usai Drawing ASEAN Cup 2024, Media Vietnam Bicara soal Kepedihan
"Kami percaya bahwa dengan perhatian dan tindakan yang tepat, Persija dapat kembali ke jalur kemenangan dan mempertahankan reputasinya sebagai tim sepak bola terkemuka di Indonesia."
"Keempat, Jakampus UIN mendesak Persija untuk memiliki seseorang yang bertanggung jawab di bidang public relation."
"Sebagai klub sepak bola profesional yang juga berbasis perusahaan, hal tersebut sangatlah penting sebagai jembatan informasi kepada publik, atas apa yang tengah terjadi di dalam tim, baik itu di dalam lapangan, maupun di dalam korporasi."
"Hal ini diajukan agar segala informasi terkait Persija dapat tersampaikan melalui satu pintu, sehingga dapat menepis opini-opini liar yang dilontarkan oleh pihak-pihak di luar tim Persija," tutup Jakampus UIN.