Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cocoklogi Serbatiga setelah Atalanta Jadi Kampiun Liga Europa

By BolaSport - Kamis, 23 Mei 2024 | 11:00 WIB
Ademola Lookman mengangkat trofi juara Liga Europa berkat hattrick-nya saat Atalanta gilas Bayer Leverkusen pada final di Dublin (22/5/2024). (AFP)

Kemenangan tersebut yang akhirnya mengantar Atalanta merebut tiket ke babak final lewat keunggulan agregat 4-1 atas wakil Prancis.

Sebelumnya di babak perempat final, para penggawa Atalanta bahkan mencetak tiga gol di kandang lawan.

Bertandang ke Anfield yang terkenal angker, Gianluca Scamacca dkk. mampu menggasak tuan rumah Liverpool 3-0.

Kemenangan yang diraih Atalanta atas Bayer Leverkusen lewat laga 90 menit di Dublin juga mengakhiri tren babak final Europa League dalam tiga musim terakhir.

Pada tiga babak final sebelumnya, tidak ada yang berakhir dengan pemenang di waktu normal 90 menit.

Mulai dari duel antara Villarreal versus Manchester United pada tahun 2021 yang digelar Stadion Gdansk, Polandia; lalu Eintracht Frankfurt kontra Glasgow Rangers pada tahun 2022 yang dihelat di Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol; sampai laga puncak tahun lalu yang mengetengahkan pertemuan antara Sevilla dengan AS Roma di Puskas Arena, Budapest, Hongaria.

Pada tiga musim beruntun tersebut, drama adu penalti menjadi momen yang harus dijalani yang akhirnya membuat Villarreal (2021), Eintracht Frankfurt (2022) dan Sevilla (2023) menjuarai Liga Europa.

Keberhasilan Atalanta menuntaskan laga final dengan predikat juara musim ini juga memutus hasil akhir kelam bagi tiga wakil Italia lainnya yang sebelumnya berlaga di babak final Liga Europa sejak kompetisi ini menerapkan satu pertandingan untuk laga puncak.

Sebelumnya Lazio, Inter Milan, dan AS Roma menjadi tiga pesakitan saat memainkan babak final Liga Europa pada tahun 1998, 2020 dan 2023.

Keberhasilan Atalanta membawa pulang trofi juara Liga Europa musim ini juga menjadikan klub asal Bergamo tersebut menjadi tim Italia ketiga sepanjang sejarah yang mampu menjadi kampiun sejak ajang ini memainkan satu pertandingan saja pada babak final di musim 1997-1998.