Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kekecewaan diluapkan oleh pelatih asal Indonesia, Rexy Mainaky, usai berakhirnya ajang Malaysia Masters 2024.
Tuan rumah Malaysia berhasil menyudahi penantian tujuh tahun untuk melihat wakilnya berdiri di podium tertinggi.
Ganda campuran Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie berhasil menjadi juara usai menumbangkan wakil Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Mereka juga menjadi satu-satunya wakil tuan rumah yang sukses keluar sebagai kampiun pada turnamen bulu tangkis BWF World Tour Super 500 itu.
Gelar terakhir yang diraih wakil Malaysia juga dipersembahkan oleh pasangan ganda campuran, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing pada Malaysia Masters 2017.
Namun, keberhasilan itu justru berakhir kekecewaan bagi Rexy Mainaky yang menjabat sebagai Direktur Kepelatihan Ganda Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
Pasalnya tak ada satu pun anak didiknya yang mampu mencapai babak final pada Malaysia Masters 2024.
Dua wakil Malaysia yang melangkah ke final diwakilkan oleh pemain profesional, Lee Zii Jiaa (tunggal putra) dan Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie (ganda campuran).
Rexy begitu menyesali dengan penampilan ganda putra, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan ganda campuran, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei yang sama-sama berstatus sebagai unggulan kesatu.
Chia/Soh tersingkir pada babak perempat final usai dikalahkan wakil Korea Selatan, Jin Yong/Na Sung-seung. Sementara Chen/Toh kalah dalam perang saudara melawan Goh/Lai.
"Kita harus jujur, kekalahan Aaron/Wooi Yik dan Tang Jie/Ee Wei tidak bisa diterima," kata Rexy Mainaky dilansir BolaSport.com dari New Straits Times.
"Saya kecewa bukan karena mereka kalah dari pasangan Korea, tetapi karena mereka kalah karena kesalahan sendiri."
"Secara keseluruhan, saya menilai penampilan mereka (Aaron Chia/Soh Wooi Yik) lima atau enam dari sepuluh," ujar Rexy.
"Tang Jie-Ee Wei juga bermain sangat buruk di semifinal. Kami tidak melihat adanya kombinasi sebagai pasangan di antara mereka, terutama Ee Wei, yang biasanya mengontrol permainan di depan net namun gagal melakukannya kali ini," tutur Rexy.
"Aaron/Wooi Yik seharusnya tidak memiliki masalah untuk menjadi juara, dan Tang Jie/Ee Wei juga memiliki peluang yang sangat bagus untuk menang," kata Rexy.
Amarah Rexy Mainaky tak cuma diluapkan terhadap Chia/Soh dan Chen/Toh.
Ganda putri Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan juga tak lepas dari sorotan usai terhenti pada babak semifinal.
"Untuk Pearly dan Thinaah, saya masih bisa mengatakan bahwa Thinaah baru sembuh total dari cedera punggungnya seminggu sebelum turnamen," kata Rexy.
"Kami berharap mereka setidaknya bisa mencapai final, dan saya yakin jika mereka berhasil melakukannya, mereka akan memiliki kesempatan untuk menjadi juara," katanya.
Baca Juga: Hasil Positif Datang, Rinov/Pitha Syukuri Meski Tak Jadi Nomor 1 pada Malaysia Masters 2024
Dengan waktu kurang dari dua bulan sebelum Olimpiade Paris yang bergulir pada 26 Juli hingga 11 Agustus 2024. Rexy berharap ketiga pasangan terbaik Indonesia ini dapat memperbaiki kekurangan mereka dan kembali dengan lebih kuat.
"Kami, para pelatih dan manajemen, sudah berusaha untuk membantu mengurangi tekanan, termasuk membatasi sesi media hanya seminggu sekali," kata Rexy.
"Jadi, para pemain harus menyadari bahwa mereka harus tampil lebih baik dan belajar dari kegagalan di turnamen ini."
"Kami tidak bisa hanya mengatakan 'come back stronger' tanpa melakukan apapun. Para pemain harus sadar bahwa tekanan akan lebih tinggi di Olimpiade," kata Rexy.
Selanjutnya, Rexy akan memantau tiga pasangan ganda Malaysia tersebut pada dua turnamen yakni Singapore Open dan Indonesia Open 2024.
"Kami melakukan banyak hal untuk membantu mereka, tetapi jika mereka tidak menyadari kekurangan mereka sendiri, maka saya akan mulai khawatir. Untuk saat ini, masih ada waktu," tambah Rexy.
"Saya sudah bicara dengan pelatih ganda putri Hoon Thien How, dan kami sedang mencari cara untuk memperkuat pertahanan Pearly," ujar Rexy.