Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya masih memikirkan hari Sabtu dan dua tahun terakhir," kata Bagnaia dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
"Ini bukan hanya kemenangan, ini sangat berarti bagi saya. Startnya bagus, saya ingin berkendara sekonsisten mungkin."
"Saya tidak ingin memaksakan diri sekeras Martin dan Acosta."
"Itu adalah keputusan yang tepat, saya bisa mengendalikan kecepatan pada akhirnya," ujar Bagnaia.
Bagnaia kemudian mengungkit bahwa ia bisa saja mengakhiri akhir pekan dengan poin sempurna jika dia tidak terjatuh pada Sprint.
Pembalap asal Turin, Italia itu mengingat bahwa ia terjatuh di Tikungan 5.
Tetapi nyatanya dia berhasil menyalip Martin di tikungan yang membuatnya terjatuh sehari sebelumnya itu untuk posisi pertama dalam balapan.
"Bisa saja ada 37 poin di sini. Tapi kami sudah memikirkan Mugello," kata Bagnaia.
"Pedro Acosta menyalip saya, tetapi saya melihat bahwa ban depannya (Acosta) bermasalah."
"Saya kemudian menyadari setelah sepuluh lap bahwa strategi itu berhasil."