Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pertandingan lebih intens hadir pada gim ketiga. Antonsen dan Shi Yu Qi berbalas unggul dalam reli-reli yang sengit.
Shi Yu Qi tampil lebih baik pada interval pertama. Dia mampu menyergap Antonsen dengan bola-bola tak terduga. Adapun Antonsen kembali banyak melakukan eror.
Setelah skor yang ketat hingga 8-7, pemain andalan China memperlebar keunggulan di interval dengan skor 11-7.
Shi Yu Qi masih unggul empat angka di 15-11. Antonsen mengulur waktu tetapi diperingkatkan, tak cuma kali ini saja, oleh umpire asal Indonesia, Abdul Latif Jaohari, yang bertugas.
Konsistensi menjadi kunci kemenangan Shi. Dia tampil lebih solid dan minim membuat kesalahan dibandingkan sang lawan.
Tak tersentuh oleh Antonsen, podium tertinggi akhirnya dipastikan oleh Shi setelah bertanding selama 1 jam 11 menit. Poin terakhir didapat dengan memenangi adu netting.
Raihan gelar juara dari Indonesia Open 2024 menjadi pesta yang manis yang bagi Shi Yu Qi jelang mengambil alih peringkat 1 dunia dari tangan Viktor Axelsen.
Shi Yu Qi tampil luar biasa sepanjang tahun ini.
Dia menorehkan catatan 35 kemenangan dari 38 pertandingan yang berbuah raihan gelar di India Open, French Open, Singapore Open, Indonesia Open, plus Thomas Cup.
Tiga kekalahan Shi pun salah satunya karena cedera, tepatnya di perempat final All England Open saat dia bersua Jonatan Christie.